spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

4 Hari Warga Sangatta Selatan Terendam Banjir, Pemkab Kutim Belum Beri Bantuan

SANGATTA – Sejumlah korban banjir di Sangatta Selatan mengaku belum mendapatkan bantuan apa pun dari Pemerintah Kutai Timur, hingga Senin (27/1/2025).

Padahal, banjir sudah empat hari mengenangi wilayah mereka sejak Jumat (24/1/2025).

“Belum ada dari pemerintah, saya belum dapat apa-apa,” ungkap Riska (34) seorang warga terdampak banjir yang ditemui Media Kaltim Network.

Padahal, kata Riska, keluarganya sempat mendapatkan bantuan dari pemerintah saat banjir terjadi di permukimannya pada 2022 lalu.

“Dulu pas banjir 2022 ada bantuan yang diberikan seperti popok, beras, mie instan, dan lainnya. Tapi tahun ini, tak ada sama sekali,” sebut Riska.

Warga mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan dasar dan kecewa dengan lambannya respon pemerintah daerah.

“Boro-boro dapat bantuan, mendata saja tidak ada. Tawarkan perahu pun tak ada. Malah yang rutin kasih makanan itu paguyuban keluarga Pasundan, bukan pemerintah,” tambah Ratu, warga lainnya yang juga terdampak banjir.

Padahal, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur telah mengalokasikan anggaran besar untuk berbagai proyek. Pada 2025, APBD Kutim mencapai Rp 11,151 triliun. Namun alokasi untuk penanganan bencana dinilai belum terasa.

Sebelumnya, pada tahun 2023-2024, Pemkab Kutim telah memulai proyek perbaikan drainase di beberapa titik dengan total anggaran Rp 100 miliar.
Salah satu proyek besar adalah pembangunan drainase di Jalan HM Ardan senilai Rp 35 miliar yang ditargetkan selesai pada 2024. Namun, manfaatnya belum sepenuhnya dirasakan warga, terutama di wilayah rawan banjir seperti Masabang dan Gunung Teknik.

Sebagai informasi, ketinggian banjir di RT 06 Masabang, Kecamatan Sangatta Selatan sempat berkisar 60 sentimeter. Kini, ketinggian banjir mulai menyentuh 40 sentimeter.

“Saya takut ada yang hilang di rumah. Selagi masih bisa tidur di rumah, ya sudah tidur saja,” ungkap Ratu.

Pewarta: Ramlah
Editor: Yahya Yabo

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img