SAMARINDA – Terkait dengan isu ketahanan pangan Republik Indonesia, Calon Presiden (Capres) nomor urut satu, Anies Baswedan akan canangkan kebijakan kontrak farming yang akan diperluas jika dirinya terpilih menjadi Presiden yang akan dipilih pada 14 Februari 2024 mendatang.
Anies yang ditemui saat kunjungannya ke Pasar Segiri, Jalan Pahlawan Kota Samarinda mengatakan pihaknya akan memperbaiki tata niaga pangan Indonesia. Seharusnya para Petani yang menghasilkan bahan dasar pangan, belum memiliki pasar-pasar yang jelas.
Dikatakannya pasar-pasar di Indonesia sudah jelas, penduduknya dan jumlahnya juga jelas, begitu pun dengan distribusinya. Namun tata niaganya tidak pernah diatur dengan baik. “Harapannya dengan kontrak farming ini akan memperjelas stabilitas supply dan harga di seluruh Indonesia,” tegasnya.
Bukan hanya itu, Anies juga menjelaskan ekosistem yang bagus dari pengaturan tata niaga tersebut akan menghasilkan kepastian pangan dan menghasilkan ketahanan pangan yang lebih baik.
Disinggung tentang sikapnya akan pertambangan di Kaltim yang semakin menjamur, Anies memandang hal tersebut bagian dari keunggulan.
Setiap daerah memiliki berbagai keunggulan, di antaranya terdapat beberapa daerah yang cocok untuk perkebunan dan pertambakan.
Menurutnya jika Kaltim tidak dapat memenuhi produksi beras hanya dari daerahnya. Maka yang harus diperbaiki adalah sistem distribusinya. Agar tidak terganggu ketahanan pangannya, begitu pun dengan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM). Antrean yang terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) berkaitan dengan permasalahan logistik yang tidak berjalan dengan baik.
“Kami akan perbaiki sistem logistiknya, hal ini yang juga akan menjadi prioritas,” pungkasnya.
Pewarta: RM
Editor: RM