spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BUMD di Paser Siapkan Program Agrosolution, Tingkatkan Pendapatan Petani Padi

PASER – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Prima Jaya Taka menyiapkan program Agrosolution atau program pendampingan intensif kepada petani dan budidaya pertanian berkelanjutan, serta melibatkan rantai pasok.

Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Paser, program ini nantinya ditujukan untuk peningkatan tanaman pangan sebagai mitra ketahanan pangan di Kabupaten Paser, termasuk untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke depan.

Direktur Perumda Prima Jaya Taka, M Fitriansyah Mubarak, menyebutkan konsumsi beras per kapita per tahun di Provinsi Kalimantan Timur tahun 2022 sebanyak 90,25 kilogram dengan total keseluruhan 348,34 ribu ton.

Sementara produksinya 139,27 ribu ton, artinya mengalami defisit 213 ribu ton beras per tahun. Fitri melanjutkan untuk Kabupaten Paser, rata-rata konsumsi beras 90,25 kilogram per tahun dari penduduk 290.000 jiwa.

“Total kebutuhan beras selama setahun 26.172 ton atau setara dengan gabah giling sekitar 43.620 ton atau 50.894 ton gabah kering panen,” sebut Fitri.

Produksi rata-rata padi di Kabupaten Paser 3,5 ton/hektar, sehingga memerlukan area lahan seluas 14.541 hektar untuk pemenuhan kebutuhan beras dengan asumsi setahun dua kali tanam.

Hasil survei Perumda Prima Jaya Taka, pada wilayah penghasil beras di Kabupaten Paser seperti di Desa Maruat, Kecamatan Long Kali. Dikatakan Fitri produksi gabah kering panen antara enam hingga tujuh ton per hektar per tahun pada periode enam tahun lalu.

Dibandingkan dengan saat ini, ia mengungkapkan terjadi penurunan sangat signifikan. Penurunan produktivitas, dipengaruhi faktor cuaca, hama tikus, dan penggerek batang. “Sulit untuk menanam serentak karena peralatan pendukung yang terbatas,” beber Fitri.

Ditambah lagi, petani masih menggunakan pola tanam sistem tabulasi (tabur benih langsung) untuk menghemat biaya tanam. Semua lahan masih tadah hujan sehingga diperlukan pembenahan pada sistem irigasi persawahan.

“Rata-rata kadar keasaman tanah (pH) di poin lima, sehingga perlu adanya upaya menaikkan pH tanah,” ucap Fitri.

Fitri membeberkan agar produksi padi dapat meningkat, pihaknya mendorong program Agrosolution berbasis Triple Bottom-Line 3P (People, Planet, Profit) untuk memakmurkan Petani.

“Manfaat program Agrosolution diharapkan kenaikan produktivitas pertanian, kenaikan keuntungan petani, adopsi praktek pertanian unggul, dan penggunaan pupuk komersial.

Direncanakan, pilot project akan dimulai pada musim tanam gaduhan 2023, di tiga desa yaitu Desa Maruat, Sebakung Taka di Kecamatan Long Kali, dan Desa Tajur di Kecamatan Long Ikis. Diharapkan perkembangan cuaca mendukung, seiring dengan munculnya analisis kemungkinan adanya El NiƱo.

“Total rencana luasan lahan 300 hektar bekerja sama dengan PT Borneo Food, PT Pupuk Kaltim,” tutup Fitri. (bs)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img