PPU – Gerakan sadar pariwisata menjadi fokus edukasi pengoptimalan potensi wisata di Kalimantan Timur (Kaltim). Khususnya Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menyongsong hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN).
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggandeng berbagai aktivis kepariwisataan di Benuo Taka. Yakni media dan influencer sosial media pada gelaran Bimbingan Teknis (Bimtek) bertema “Peran Masyarakat dalam Mewujudkan Sadar Wisata Melalui Media Sosial” ini digelar di Aula Lantai I Kantor Bupati PPU, Jum’at (27/05/2023).
“Dengan langkah peningkatan sadar wisata, maka kemajuan sektor pariwisata di PPU dari potensi yang ada bisa dirasakan bersama,” ujarnya.
Menurutnya, satu hal yang dapat dilakukan ialah dengan memanfaatkan media sosial (medsos). Dari data yang dia pegang, itu telah menjadi bagian paling penting dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Sekira 50,18 persen masyarakat pengguna aktif yang terlibat dalam interaksi online seperti membuat status. Hingga mengunggah dan mengunduh foto maupun video atau sekedar melihat unggahan orang lain.
“Rata-rata setiap hari Kita bisa menghabiskan waktu 3 hingga 5 jam menggunakan media sosial. Dan yang paling sering kita gunakan Whatsapp, Tiktok, Instagram, Facebook, Twitter dan Telegram,” kata Hetifah.
Kemudian dari sana, medsos juga terbukti mampu menciptakan tren wisata di kalangan masayarakat. Membuat sekira 86 persen masyarakat tertarik pada lokasi wisata setelah melihat konten pengguna media sosial.
“Milenial dan gen Z sekarang lebih suka ketempat wisata yang Instargramable dan Aestetik dengan latar foto yang indah agar dapat di share ke media sosial,” sambung dia.
Bimtek ini juga dihadiri Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenparekraf Florida Pardosi. Dia mengungkapkan tak dapat dimungkiri bahwa PPU banyak potensi wisata.
Apalagi, khususnya PPU yang merupakan induk dari IKN. Pun secara otomatis menjadi penyangga beberapa unsur penting di IKN.
“Untuk mendorong semua ini, perlu dipersiapkan destinasi. Untuk bangun wisata, biasanya dibutuhkan 3, yaitu fasilitas, atraksi, dan akses,” uungkap dia.
Dijelaskan fasilitas yang dimaksud seperti penginapan, akomodasi, restoran, dan fasilitas lain yang memudahkan demi kenyamanan wisata. Sedangkan akses berarti berkaitan dengan infrastruktur jalan dan transportasi untuk memudahkan orang untuk datang ke destinasi tujuan.
“Tak kalah penting, atraksi juga harus jadi perhatian. Misal, ada faktor yang mendorong orang ke destinasi itu. Misal harus ada sesuatu yang didatangi, dilihat. Berarti kan harus ada aktivitas yang dilakukan di dalamnya. Disbudpar PPU juga harus memprioritaskan destinasi wisata yang ada di PPU,” pungkas Florida. (SBK)