spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Angka Stunting Naik, Kepala Dinkes: Peran Orang Tua Sangat Berpengaruh

BONTANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang menggelar kegiatan publikasi data stunting, di mana Kota Bontang mengalami kenaikan angka stunting menjadi 20,6 persen pada Agustus 2024.

Data tersebut diperoleh melalui aplikasi E-PPGBM yang diakses secara real-time oleh kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Bontang, Bambang Sri Mulyono, menyampaikan bahwa pola asuh dan peran orang tua sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Pada Juli 2024, angka stunting sempat turun menjadi 18 persen, namun pada Agustus 2024 kembali meningkat menjadi 20,6 persen.

Bambang mengungkapkan bahwa rendahnya kunjungan ke Posyandu menjadi salah satu penyebab kenaikan angka stunting. Banyak orang tua yang enggan membawa anak mereka ke Posyandu karena takut anak mereka dianggap stunting, sehingga takut dipandang sebelah mata oleh masyarakat.

“Mereka khawatir kalau datang ke Posyandu dan anaknya dikatakan stunting, padahal rutin ke Posyandu dapat menyelamatkan anak dari stunting,” ujarnya pada kegiatan yang berlangsung, Rabu (3/10/2024).

Bambang menambahkan, banyak orang tua yang menolak kembali ke Posyandu setelah anak mereka dinyatakan terdampak stunting, meskipun mereka merasa sudah memberikan asupan gizi yang cukup.

“Pola asuh sangat penting. Anak bisa saja terlihat sehat, tetapi orang tua tidak selalu tahu apakah otak anak berkembang dengan baik. Nutrisi bukan hanya soal pertumbuhan fisik, tapi juga bagaimana otak anak bekerja,” jelasnya.

Stunting adalah masalah darurat di Indonesia, termasuk di Kota Bontang. Jika seorang anak mengalami stunting, hal ini akan mempengaruhi tumbuh kembangnya hingga dewasa.

“Misalnya, jika seorang anak pendek karena stunting, mereka mungkin tidak bisa mengejar cita-cita yang membutuhkan tinggi badan tertentu, seperti menjadi polisi. Bukan hanya tinggi badan, stunting juga bisa mempengaruhi prestasi akademis,” tambahnya.

Bambang berpesan kepada orang tua bahwa stunting bukanlah aib. Sebaliknya, orang tua harus mendukung anak dengan terus memperhatikan nutrisi mereka. “Jangan menganggap stunting sebagai aib. Bagaimana anak bisa disembuhkan jika dia disembunyikan tanpa mendapatkan perhatian terhadap tumbuh kembangnya?” tutupnya. (dwi/adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img