SAMARINDA – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik, memberikan klarifikasi terkait kehadiran Calon Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, dalam kunjungannya ke Kutai Barat dan Kabupaten Mahakam Ulu baru-baru ini.
Ia menegaskan kunjungan tersebut merupakan bagian dari upayanya sebagai Pj Gubernur untuk melakukan konsolidasi bersama seluruh kontestan Pilgub Kaltim.
“Saya mengundang seluruh kontestan, bukan hanya Pak Rudy Mas’ud. Saya juga mengundang Pak Seno, Pak Hadi Mulyadi, dan Pak Isran Noor. Ini surat undangannya ada semua,” jelas Akmal Malik saat wawancara dengan Media Kaltim di Samarinda.
Menurut Akmal, konsolidasi ini bertujuan untuk menciptakan demokrasi yang sehat dengan menyatukan berbagai pihak setelah masa kontestasi usai. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi untuk membahas persoalan-persoalan di lapangan dan menyusun langkah-langkah strategis demi pembangunan Kaltim ke depan.
“Setelah kontestasi selesai, kita harus duduk bersama. Apa yang menjadi pekerjaan rumah kita ke depan? Mereka yang pernah memimpin, berikan masukan kepada yang akan berkuasa. Atau bagi yang masih memimpin, mari kita pikirkan bersama apa yang bisa dilakukan,” ujarnya.
Akmal juga menyebut proses Pilgub Kaltim masih dalam tahap menunggu hasil di Mahkamah Konstitusi (MK). Meski demikian, ia mengajak seluruh pihak untuk fokus melihat kondisi nyata di lapangan dan merumuskan langkah ke depan demi kemajuan Kalimantan Timur.
“Saya mencoba membangun budaya konsolidasi seperti ini. Meski sering disalahartikan oleh media, saya tidak keberatan. Yang terpenting adalah kita bersama-sama melihat apa yang terjadi di lapangan dan mencari solusi bersama,” tambahnya.
Sebagai Pj Gubernur, Akmal menegaskan dirinya bersikap objektif dalam upaya membangun budaya demokrasi yang lebih inklusif.
Ia juga menyampaikan konsolidasi ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk anggota DPR RI yang mewakili Kalimantan Timur, untuk memperkuat kolaborasi.
“Walaupun saya bukan warga Kaltim, saya merasa ada tanggung jawab yang harus kita emban bersama. Maka dari itu, semua kontestan, baik Pak Isran Noor, Pak Hadi, Pak Rudy, maupun Pak Seno, harus duduk bersama untuk menyusun langkah terbaik bagi daerah ini,” tegasnya.
Akmal berharap, langkah konsolidasi ini dapat menjadi budaya baru dalam menyatukan pemimpin dan masyarakat untuk bersama-sama membangun Kaltim tanpa prasangka atau kepentingan pribadi.
“Kalau ada yang curiga, biarkan saja. Yang penting kita fokus untuk kepentingan Kaltim ke depan,” tutupnya.
Penulis: Hanafi
Editor: Nicha R