BONTANG – Kota Layak Anak (KLA) jenjang utama menjadi target realistis yang dilakukan Pemkot Bontang melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bontang tahun ini. Untuk itu, sejumlah perencanaan dan strategi jitu, Bontang menggelar kegiatan verifikasi lapangan secara hybrid (VLH) evaluasi KLA tahun 2023 secara daring di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang, Selasa (6/6/23).
Ada lima kategori yang termaksud dalam KLA. Dimulai dari bawah ada pratama, madya, nindya, utama dan KLA. Di Indonesia per tahun 2022 lalu baru terdapat 8 kabupaten atau kota yang mendapat predikat utama.
Di Indonesia belum ada kabupaten atau kota yang mencapai predikat KLA, dikarenakan standar yang cukup tinggi. Kini Bontang sedang menuju predikat tersebut.
“Bontang menuju naik kelas. Kami mencoba naik dari nindya ke utama sambil mempersiapkan diri menuju KLA,” jelas Kepala DPPKB Bontang Bahauddin kepada Radar Bontang (Grup Radar Media).
Ia menegaskan jika evaluasi ini merupakan tahap terakhir dari proses penilaian dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), sehingga didapatkan nilai sebesar 838 dan untuk naik ke utama, kabupaten atau kota harus mendapatkan minimal 800. Nilai ini masih dapat berubah berdasarkan keputusan dari kementerian.
“Berdasarkan pemaparan dari masing-masing OPD terkait dan organisasi kelembagaan yang ada di Bontang, sudah sangat baik dalam bersinergi mewujudkan KLA,” tambahnya.
Pemaparan dan diskusi bersama kementerian tersebut diharapkan dapat memudahkan Bontang menjadi KLA pada tahun selanjutnya.
Sementara itu, perwakilan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Heni mengungkapkan jika Kota Bontang sudah cukup bersinergi dalam mewujudkan KLA, sehingga mendapatkan nilai yang cukup untuk naik ke utama.
“Jawaban dari masing-masing perangkat daerah, sudah cukup baik dan mewakili pertanyaan yang saya ajukan, bahwa Bontang sudah memberdayakan anak-anak hingga pesisir dan diharapkan akan terus ditingkatkan,” terangnya.(Rm/Adv)