SAMARINDA – Rangkaian panjang peringatan tahun baru Imlek di tahun 2025 mencapai puncaknya yakni Festival Cap Go Meh dan Festival Mooncake di Buddhist Center Samarinda pada 7 Februari 2025 hingga 9 Februari 2025.
Cap Go Meh Art & Culture Festival merupakan bentuk perayaan masyarakat Tionghoa yang menghadirkan bazar makanan vegetarian, aksesoris, hiasan lampu lampion, lampion harapan, panggung musik, hingga atraksi barongsai.
Ketua Buddhist Center Kalimantan Timur, Pandita Hendri Suwito, mengatakan pengunjung tidak hanya masyarakat Tionghoa, ada pengunjung domestik yang sangat antusias dengan pagelaran yang rutin dilakukan setiap tahun.
“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur atas bimbingan dan arahannya dalam persiapan perayaan Festival Cap Go Meh,” kata Hendri Suwito.
Hendri menambahkan salah satu alasan masyarakat sangat menaruh perhatian pada Festival Cap Go Meh adalah karena pasar makanan vegetarian.
“Pengunjung umumnya datang untuk menikmati makanan sehat karena diolah tanpa bahan hewani dan tanpa bawang,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk terus berkolaborasi melalui kegiatan kesenian dan kebudayaan.
Sementara itu, Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, mengatakan turut berbahagia bersama masyarakat Tionghoa dalam perayaan Imlek khususnya Festival Cap Go Meh.
“Ini bentuk dukungan pemerintah daerah untuk bersama-sama mengenalkan budaya lokal maupun nasional. Hal ini juga bentuk toleransi dari Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar kita dalam berbangsa dan bernegara,” ungkapnya.
Senada dengan Akmal Malik, Anggota DPD RI, Yulianus Henock Sumual, menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat Tionghoa telah menyelenggarakan acara yang besar dan memancing wisatawan untuk berkunjung ke Samarinda.
“Festival ini merupakan bentuk toleransi dan kebersamaan dalam keberagaman budaya. Dengan daya tarik yang luar biasa, masyarakat Tionghoa khususnya Buddhist Center Samarinda bisa membuat acara yang menakjubkan,” jelasnya.
Pewarta: Hadi Winata
Editor: Yahya Yabo