BALIKPAPAN – Memiliki laut bersih, pantai indah adalah impian banyak orang. Namun di Balikpapan menjaga keindahan pesisir bukan sekadar harapan, melainkan aksi nyata. Setiap tahun saat gelombang laut tinggi yakni di bulan Mei-Agustus, sampah kiriman dari laut lepas menumpuk di pantai. Warga dan komunitas pun rutin menggelar aksi bersih-bersih pantai demi menjaga keindahan laut Balikpapan.
Ketua RT 1 Kelurahan Damai, Purwoko, mengatakan kegiatan bersih-bersih sampah ini melibatkan berbagai pihak mulai dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), warga, komunitas hingga mahasiswa.
“Warga sekitar juga banyak yang ikut, terutama sore hari setelah kerja. Tapi kalau lagi musim sampah jumlahnya bisa berkali-kali lipat,” ujarnya, Minggu (9/2/2025).
Lebih lanjut Purwoko menjelaskan sampah yang terdampar di pantai Balikpapan ternyata bukan hanya berasal dari kota Balikpapan saja. Ada banyak barang yang terbawa arus dari daerah lain termasuk dari Penajam Paser Utara (PPU).
“Ada buktinya, seperti buah bako-bako yang jelas dari Penajam juga sampah lain yang hanyut sampai sini,” jelasnya.
Tidak hanya dari Balikpapan, aksi bersih pantai ini juga akan kedatangan relawan dari luar negeri pada 22 Februari 2025. “Kami bersyukur, ada 3 petugas DLH yang menetap di sini untuk bersih-bersih setiap hari. Tapi kalau ombak besar datang dari selatan, sampah yang terdampar bisa lebih banyak. Makanya, kami ajak komunitas buat turun tangan,” tambahnya.
Purwoko berharap ada dukungan lebih dari pemerintah, terutama dalam penyediaan alat-alat yang bisa membantu pembersihan.
“Kalau ada alat yang bisa mempermudah pekerjaan, sekecil apa pun pasti bermanfaat. Kami sangat berharap ada bantuan dari Pemkot. Kalau hanya mengandalkan pemerintah pusat sepertinya berat,” tegasnya.
Seperti diketahui pada aksi bersih sampah yang di lakukan pada Minggu (9/2/2025), terdapat sejumlah komunitas yang terlibat. Salah satunya Komunitas Peduli Lingkungan, di mana mereka setiap dua pekan sekali mencari lokasi baik pantai atau sungai yang memiliki banyak sampah untuk dibersihkan.
“Aksi kita ada dua yaitu di pantai dan sungai. Di mana setiap dua pekan sekali kami selalu mencari dan melihat lokasi mana yang perlu dilakukan pembersihan sampah,” ujar Husin.
Husin berharap tidak hanya komunitasnya saja atau kelompok tertentu saja yang mau terlibat. Ia membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin bergotong royong untuk membersihkan sampah.
“Kami ingin semakin banyak orang sadar pentingnya menjaga lingkungan. Sampah di sungai bukan cuma bikin pemandangan jelek tapi merusak ekosistem,” tambahnya.
Diharapkan aksi ini bisa menjadi awal dari gerakan yang lebih luas dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dengan kolaborasi yang kuat, Balikpapan bisa semakin bersih dan nyaman untuk menjadi destinasi wisata.
Pewarta: Aprianto
Editor: Yahya Yabo