TENGGARONG – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bersiap merevitalisasi Waduk Panji Sukarame, salah satu ikon wisata alam di Kecamatan Tenggarong. Proyek ini diharapkan menjadi titik balik dalam menjadikan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata terpadu yang modern namun tetap ramah lingkungan.
Plt Kepala Dispar Kukar, Arianto, mengungkapkan pemerintah tidak ingin asal membangun, melainkan fokus pada pengembangan yang strategis dan berkelanjutan. Oleh sebab itu, konsep revitalisasi tengah dimatangkan dengan melibatkan konsultan profesional dan berbagai pihak terkait.
“Revitalisasi ini bukan sekadar penataan ulang, tetapi transformasi menyeluruh. Kami ingin menjadikan Waduk Panji Sukarame sebagai destinasi wisata yang benar-benar hidup, memberi manfaat ekonomi, sosial, sekaligus menjaga kelestarian alam,” jelasnya, Jumat (4/4/2025).
Beberapa opsi konsep telah dipertimbangkan, seperti penambahan fasilitas ekowisata, area rekreasi air, hingga pemanfaatan kawasan untuk kegiatan edukatif dan budaya. Bahkan, ada gagasan untuk menjadikan sebagian area waduk sebagai tempat digelarnya festival dan event berskala lokal hingga regional.
“Konsep yang sedang kami susun mempertimbangkan aksesibilitas, estetika, dan keterlibatan masyarakat. Kami ingin tempat ini jadi ruang publik yang membanggakan, bukan hanya untuk warga Kukar tapi wisatawan luar daerah,” tambahnya.
Arianto menekankan pentingnya menyeimbangkan pengembangan dengan pelestarian. Karena itu, studi dampak lingkungan dan sosial akan menjadi bagian penting dari perencanaan. Masyarakat sekitar akan dilibatkan agar merasa memiliki dan ikut menjaga waduk sebagai aset wisata bersama.
“Kami tidak ingin revitalisasi ini jadi proyek menara gading. Kuncinya adalah kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta harus bergerak bersama,” tegasnya.
Saat ini, Dispar Kukar tengah menunggu hasil kajian teknis dari tim perencana sebelum memasuki tahap pelaksanaan. Apabila berjalan lancar, revitalisasi diharapkan bisa mulai digarap pada akhir tahun ini atau awal 2026.
“Kami ingin hasilnya betul-betul berdampak. Bukan hanya menambah kunjungan wisata, tapi membuka peluang usaha baru bagi warga sekitar,” ungkap Arianto. (adv)
Pewarta: Ady
Editor: Yahya Yabo