spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kukar Persiapkan Sangasanga dan Marangkayu Jadi Lokomotif Baru Industri

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mengakselerasi transformasi ekonomi daerah dengan memetakan dua wilayah strategis yakni Sangasanga dan Marangkayu sebagai pusat pertumbuhan industri baru. Inisiatif ini merupakan bagian dari kebijakan jangka panjang Pemkab Kukar untuk menciptakan sumber ekonomi baru di luar sektor migas dan pertanian tradisional.

Dua kecamatan tersebut dinilai memiliki posisi geografis yang unggul, terutama karena kedekatannya dengan jalur distribusi utama seperti sungai besar dan pelabuhan laut yang selama ini menjadi elemen vital dalam aktivitas logistik industri.

“Potensi wilayah ini sangat menjanjikan dari sisi aksesibilitas dan konektivitas. Sangasanga dan Marangkayu memiliki jalur distribusi yang bisa memangkas biaya logistik investor,” ungkap Alfian Noor, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kukar, Sabtu (26/4/2025).

Langkah konkret pengembangan kawasan ini diawali dengan penyusunan dokumen teknis bertajuk Industrial Master Plan and Readiness Overview (IMPRO) yang merinci secara detail kesiapan kawasan dari aspek perizinan, kondisi tanah, analisis potensi pasar, dan infrastruktur dasar. Dengan IMPRO, pemerintah ingin memastikan investor masuk ke kawasan yang sudah siap huni secara industri, bukan mulai dari nol.

“Kita ingin investor bisa langsung jalan. Semua detailnya sudah kami siapkan dalam IMPRO, termasuk proyeksi potensi pasar dan skema investasi,” jelas Alfian.

Sejalan dengan RTRW Kukar, lebih dari 12.000 hektare lahan telah disiapkan untuk kawasan industri dengan 2.000 hektare lebih di Sangasanga dan sekitar 5.000 hektare di Marangkayu. Kawasan Pendingin di Sangasanga menjadi area prioritas awal, karena telah mulai menunjukkan aktivitas industri yang berkembang dan memiliki infrastruktur penunjang yang memadai.

Pemkab Kukar telah menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama instansi teknis, calon investor, dan akademisi untuk memperkuat skema pengembangan berbasis kolaborasi. Targetnya, tidak hanya menciptakan kawasan industri tapi membentuk ekosistem ekonomi terpadu yang mampu mendorong tumbuhnya UMKM, sektor logistik, hingga jasa pendukung lainnya.

“Kita ingin kawasan industri ini menumbuhkan ekosistem ekonomi yang inklusif. Lapangan kerja baru, UMKM lokal, hingga sektor jasa semuanya akan ikut bergerak,” kata Alfian.

Tidak hanya infrastruktur dan lahan, Pemkab Kukar mempersiapkan iklim investasi yang ramah, mulai dari simplifikasi proses perizinan hingga insentif bagi pelaku usaha strategis yang membuka peluang kerja besar dan menggunakan sumber daya lokal.

“Kami tidak sekadar menjual lahan. Yang kami tawarkan adalah masa depan. Kukar ingin menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan industri Kalimantan Timur,” tegasnya. (adv)

Pewarta: Ady
Editor: Yahya Yabo

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

INFO GRAFIS