SAMARINDA – Akibat dari langkanya tabung gas elpiji tiga kilogram di Kota Tepian, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Samarinda gelar aksi demo di depan kantor PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VI, Fuel Terminal yang berada di Jalan Cendana, pada Senin (19/6/2023).
Ketua PC PMII Samarinda, Ahmad Naelul Abrori mengatakan bahwa tujuan dari aksi ini yakni untuk mendesak pihak PT Pertamina pada rayon II khususnya Samarinda dan Kukar untuk kembali mengevaluasi pendistribusian tabung gas bersubsidi itu.
Sebab menurut Ahmad, langkanya gas bersubsidi itu lantaran diduga akibat pendistribusian yang tidak tepat sasaran.
“Kami mendesak PT Pertamina untuk melakukan melakukan control dalam mendistribusian tabung gas bersubsidi agar tepat sasaran,” ucap Ahmad saat dikonfirmasi di lokasi demo.
Ahmad menyebutkan, kelangkaan tabung gas elpiji ini telah dirasakan masyarakat sejak awal bulan Mei lalu. Bahkan menurutnya dengan sulitnya mendapat pendistribusian ini, banyak masyarakat yang kesusahan.
“Kami menduga distribusi yang tidak tepat sasaran yang dilakukan serta kelalaian dalam pengawalan yang dilakukan oleh pihak PT Pertamina Parta Niaga khususnya pada regional Kalimantan di wilayah Samarinda jadi penyebabnya,” ungkapnya.
Menurut data yang didapatkan Ahmad, dikatakannya sejak bulan Januari hingga Mei lalu, Pertamina telah menyalurkan sedikitnya 4 juta tabung gas elpiji dari kuota subsidi sebanyak 8 juta tabung di Kota Samarinda.
Selain itu, ia juga menerangkan bahwa Ditjen Migas juga telah menetapkan aturan terkait dengan tidak adanya pendistribusian gas pada tanggal merah. Sehingga pemasokan distribusi ke tingkat bawah pun terlambat.
Menurut Ahmad, kelangkaan gas elpiji ini juga didukung dengan adanya dugaan permainan dari para distributor. Sebab, sempat terjadi lonjakan harga beberapa waktu lalu.
“Maka dari itu pengawasan yang dilakukan oleh PT Pertamina Patra Niaga harus diperketat lagi dan control yang dilakukan bisa lebih objektif dalam pendistribusiannya,” sebut Ahmad.
Ahmad menilai, adanya aturan pendistribusian gas yang tidak dilakukan pada tanggal merah, dianggap malah tidak efektif. Apalagi mengingat mendekati Hari Raya Iduladha.
“Karena itu kami juga meminta untuk menindak tegas oknum distributor yang bermain dan melakukan kecurangan. Kami juga meminta PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan untuk mengajukan penambahan kuota bersubsidi di Kaltim,” pungkasnya. (vic)