Penandatangan kesepakatan mendukung proyek perubahan milik Kepala Disbun Berau, Lita Handini.
TANJUNG REDEB – Bupati Berau Sri Juniarsih meluncurkan proyek perubahan 6 peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) dari Kabupaten Berau. Yang diharapkan menjadi inovasi untuk perbaikan layanan yang semakin baik untuk masyarakat.
Sri Juniarsih memaparkan, proyek perubahan yang pertama yakni Kolaborasi Pengembangan Kakao untuk Meningkatkan Pendapatan Petani di Kabupaten Berau atau disingkat Si Bang Koko Mantap oleh Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Berau Ibu Lita Handini. Merupakan upaya kolaborasi dan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau dalam hal ini Dinas Perkebunan dan OPD terkait lainnya, bersama dengan pihak perusahaan swasta, mitra pembangunan (NGO), MPIG, dan perbankan dalam memberikan dukungan pengembangan produk olahan makanan berbahan coklat untuk mendukung sektor pariwisata.
Yang kedua, proyek perubahan berjudul Peluang Integrasi dan Kolaborasi untuk Transformasi Investasi di Kabupaten Berau atau disingkat PIKATI oleh Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu dan Satu Pintu (DPMPTSP) Berau, Nanang Bakran, merupakan inovasi yang bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam berinvestasi dan berusaha di Kabupaten Berau yang terintegrasi dengan kolaborasi berbagai pihak dalam satu wadah yang bernama Mall Pelayanan Publik (MPP) yang diharapkan dapat menciptakan dunia investasi dan berusaha di Kabupaten Berau menjadi lebih baik.
Yang ketiga, Proyek Perubahan berjudul Strategi Peningkatan Infrastruktur Berbasis Geospasial atau disingkat Gitar Bergeol oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau Fendra Firnawan. Dimana, Gitar Bergeol ini merupakan terobosan dalam pemanfaatan teknologi geospasial untuk mempercepat masa perencanaan infrastruktur secara menyeluruh tanpa mengurangi ketelitian. Sehingga, memberi keleluasaan waktu dalam pelaksanaan pekerjaan supaya dapat terlaksana secara maksimal.
Yang keempat, Proyek Perubahan berjudul Tertib dan Aman Bersama Satpol PP atau disingkat Teman Pol PP oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Berau, Anang Saprani. Inovasi ini merupakan sosialisasi berkelanjutan dalam hal penegakan peraturan daerah, peraturan Bupati dan aturan lainnya, yang diharapkan dapat meningkatkan keamanan dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat.
Yang kelima, Proyek Perubahan berjudul Strategi Peningkatan Literasi melalui Perpustakaan yang Aktif, Kreatif, Edukatif, dan Menarik atau disingkat Si Pena Pakem oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Berau Yudha Budi Santosa. Adalah proyek perubahan yang menghadirkan konsep perpustakaan yang aktif berkegiatan, mengasah kreativitas dan mengedukasi pengunjung, sehingga meningkatkan daya tarik perpustakaan.
“Si Pena Pakem ini juga bersinergi dengan perangkat terkait untuk meningkatkan budaya kegemaran membaca dan literasi masyarakat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” ungkapnya, Senin (18/9/2023).
Terakhir, Proyek Perubahan berjudul Membangun Kolaborasi Perangkat Daerah dalam Pengelolaan Retribusi Daerah atau disingkat Bang Si Perda oleh Staf Ahli Bidang Keuangan dan SDM Jaka Siswanto. Adalah inovasi yang bertujuan untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Berau di bidang Retribusi Daerah dan mewujudkan fasilitas pelayanan kepada masyarakat untuk meningkatkan ekonomi serta kesejahteraan, dengan memaksimalkan pemungutan retribusi sesuai potensi yang ada untuk peningkatan PAD, memberikan kemudahan layanan khususnya bagi pelaku UMKM, hingga meminimalkan kebocoran retribusi.
“Saya minta para reformer untuk memastikan kesiapan sumber daya pelaksana proyek perubahan ini sekaligus memastikan keberlanjutan dan target pencapaiannya,” pintanya.
Sementara itu, Kepala Disbun Berau Lita Handini menjelaskan, proyek perubahan yang dibuatnya berdasarkan analisanya bahwa setiap tahun luas lahan kakao di Berau semakin berkurang. Pada tahun 2018 luasnya mencapai 2.475 hektare, dan sekarang tinggal 1.003 hektare saja.
Sehingga, pihaknya perlu melakukan langkah untuk mempertahankan luas lahan yang ada. Salah satunya dengan melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Untuk melakukan pembinaan dan dukungan kepada petani kakao Berau sehingga mereka merasa dibimbing dan didukung.
“Jadi para petani bisa tetap konsisten mengembangkan kakaonya itu,” ucapnya.
Di samping itu, pihaknya akan meng-SK-kan sekitar 600 hektare lahan kakao yang dipetakan di Kabupaten Berau soal penetapan lahan kawasan. Yang mana akan diprioritaskan untuk didukung dengan berbagai bantuan dari pemda.
“Jadi di situ sudah jelas bantuannya apa dan berapa karena lahannya sudah tercatat dalam SK Bupati,” urainya.
SK tersebut diungkapkannya masih diproses. Yang targetnya akan dirampungkan pada September ini. Lahan potensial selain yang akan tercatat dalam SK juga tetap dipetakan. Untuk dipertahankan dan tidak pindah komoditas.
Sehingga, tahun depan setelah SK penetapan lahan kawasan kakao, akan dibentuk tim untuk melanjutkan kegiatan pemetaan lahan potensial kakao lainnya.
“Lahan potensi yang lahannya jelas dan petaninya punya niat untuk mengembangkan kakao. Siapa tahu sebanyak 1.003 hektare lahan kakao yang ada bisa dipetakan semua,” tandasnya. (Mnz)
Pewarta: Amnil Izza
Editor: Irfan