spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Madri: Maksimalkan Pencegahan Stunting, Sasar Kampung Terjauh

TANJUNG REDEB – Angka stunting di Kabupaten Berau berhasil turun menjadi sebesar 21,6 persen pada 2022. Angka tersebut ternyata masih lebih tinggi dari batas toleransi maksimal stunting yang ditetapkan Presiden, yaitu 14 persen pada tahun 2024.

Tren penurunan tersebut diapreasiasi oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Madri Pani. Dikatakannya, penanganan stunting di Kabupaten Berau sebaiknya tidak terlalu banyak melakukan evaluasi di wilayah kecamatan kota terdekat. Ia meminta kecamatan kampung terjauh seperti di kawasan pesisir.

“Wilayah kota tidak perlu terlalu diperhatikan, yang kasihan itu wilayah perkampungan perlu memperoleh perhatian khusus untuk penanganan stunting ini,” ungkap Madri, Jumat (29/9/2023).

Madri menegaskan, yang menjadi perhatian khusus itu ialah tidak tentang penurunan stunting, tapi pencegahan sedini mungkin harus menjadi utama yang harus dilakukan Pemkab Berau atau Tim Percepatan Penanganan Stunting Kabupaten Berau.

“Ini pernah menjadi program saya pada Tahun 2012 hingga 2013 lalu. Program pendampingan dari sebelum hamil hingga lahiran itu sudah terprogram dengan baik. Ini yang harusnya dilakukan dan inti untuk pencegahan stunting,” bebernya.

Tentunya, langkah-langkah penanganan stunting ini memerlukan kerja sama semua pihak, seperti OPD dan pihak lainnya. Hal tersebut menurut Madri ssngat efektif untuk mencapai penurunan stunting secara signifikan.

“Keluarkan saja anggaran besar-besaran. Jangan tanggung-tanggung jika benar-benar serius ingin menurunkan angka Stunting di Kabupaten Berau,” tegasnya.

Diakuinya, penanganan penurunan stunting ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena memerlukan waktu yang lama agar bisa terlihat hasilnya.

“Memang memerlukan usaha ekstra untuk memperoleh hasil maksimal. Jadi apapun programnya sebaiknya dilakukan secepatnya dan tepat sasaran agar hasilnya juga optimal,” tandasnya. (Mnz/ADV)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img