PASER – Penggunaan Video Assistant Referee (VAR) di kompetisi sepak bola nasional banyak disuarakan dari berbagai kalangan pencinta sepak bola tanah air. Bahkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Dihimpun dari berbagai sumber, PSSI menyebut pemakaian VAR di kompetisi sepak bola Indonesia bukan hanya persoalan alat. Melainkan juga masalah kualitas SDM wasit yang mengoperasikan.
Coach Iwan Setiawan yang malang melintang di sepak bola nasional mengatakan sangat mendukung penggunaan VAR. Pasalnya, tak jarang wasit mengambil keputusan yang akhirnya merugikan klub.
“Sepakat, karena itu paling tidak meminimalisir kekurangan wasit-wasit kita dengan VAR. Banyak loh terjadi di Liga 1, bolanya sudah gol dibilang tidak gol. Akhirnya tim (klub) kalah, kan kasihan,” kata Iwan Setiawan, Minggu (12/3/2023) malam.
Iwan yang kini menjabat Direktur Teknik Asprov PSSI Kaltim menuturkan, faktor-faktor pendukung dalam sepak bola khususnya VAR harus diikuti dengan SDM yang terlibat didalamnya, terutama pengadil lapangan.
“Bicara wasit, kalau boleh jujur memang perlu introspeksi diri. Ada instrospeksilah dari kita semua. Bagaimana kualitas wasit kita di Liga Indonesia, jujur saja sangat memprihatinkan,” ungkapnya ditemui usai memberikan materi Youth Development Program di Kabupaten Paser.
Penggunaan VAR ini untuk membantu kerja wasit di lapangan. Iwan menaruh harapan kepada PSSI untuk mengatasi permasalahan tentang kinerja pengadil lapangan yang dinilai sering kali merugikan klub.
“Ini menjadi PR dari Pak Erick Thohir (Ketua Umum PSSI),” ucap mantan Pelatih Kepala Persebaya, Borneo FC hingga Persela.
Ia menambahkan, kurang setuju dengan perkataan dari Erick Thohir. Poinnya, wasit selama ini menjadi pihak yang disalahkan tanpa memikirkan kondisi ekonominya. Bahkan mengupayakan menambah honor wasit.
“Padahal kalau dia (Erick Thohir) bisa teliti lebih dalam, persoalan perwasitan di Indonesia menurut saya bukan masalah salary (gaji, red). Karena yang saya tahu sebenarnya salary-salary lumayan kok dalam satu kali mimpin pertandingan,” sebutnya.
Pria kelahiran Medan Juli 1968 ini yang perkataannya tak jarang memancing emosi pelatih maupun pemain hingga suporter lawan menegaskan kualitas SDM wasit harus ditingkatkan.
“Baik dari sisi teknis maupun dalam keimanan, harus jujur,” tegas Iwan yang dikenal sering menebar psywar sebelum pertandingan dimulai. (bs)