TENGGARONG – Dinas Perhubungan Kutai Kartanegara (Dishub Kukar), memaksimalkan potensi pendapatan dari sektor retribusi parkir. Tidak hanya di darat, namun retribusi di sungai, yakni memaksimalkan jasa tambat kapal tunda-pandu milik Perusahaan Daerah (Perusda) Tunggang Parangan Kutai Kartanegara.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kukar, Ahmad Junaidi. Ditemui pasca Ngapeh Hambat Percepatan Realisasi Kegiatan 2023, ini bentuk kerjasama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemkab Kukar itu.
Dijelaskan oleh Junaidi, pihaknya hanya mengelola jasa tambat saja. Yakni sebesar Rp 40 ribu sekali tambat. Tergantung jumlah kepadatan lalu lintas kapal ponton yang melewati bawah Jembatan Kartanegara, Tenggarong.
“Setiap selesai lewat bawah jembatan, mereka tambat di Dermaga Aji Imbut yang dikelola oleh Dishub,” ungkap Junaidi, Senin (13/3/2023).
Diketahui, kapal tunda-pandu yang dikerjakan oleh Perusda Tunggang Parangan Kutai Kartanegara, merupakan hasil kerjasama dengan Pelindo. Setelah Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) menunjuk Pelindo yang jadi pelaksana kegiatan kapal tunda-pandu.
Dalam sehari, dikatakan Junaidi, kapal milik perusahaan plat merah itu bisa 5-6 kali tambat di Dermaga Aji Imbut, Tenggarong Seberang. Jika sekali tambat dikenakan retribusi Rp 40 ribu, sehari Dishub Kukar mampu mengumpulkan hingga Rp 240 ribu dalam sehari.
“Setiap kali tambat itu yang dikenakan jasa tambatnya,” lanjut Junaidi.
Junaidi mengakui memang belum mematok target penerimaan sektor restribusi tambat kapal di Dermaga Aji Imbut. Meski mereka memiliki target penerimaan pada tahun 2023 ini sebesar Rp 3 miliar lebih. Namun ia memastikan akan memaksimalkan penerimaan sektor tersebut.
“Asis (kapal tunda-pandu) ini tidak ada target karena tergantung dari kepadatan lalin sungai ,” tutup Junaidi. (afi)