BALIKPAPAN – Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud bersama Kepala Dishub dan Satlantas Polresta Balikpapan serta Plt Kepala Dinas PU Balikpapan meninjau langsung kondisi Jalan MT Haryono, tepatnya di depan Global Sport, Rabu (29/3/2023) sekitar pukul 14.30 WITA.
Wali Kota Balikpapan mendatangi lokasi tersebut untuk memastikan apakah kondisinya sudah bisa dilalui kendaraan atau tidak. Namun rupanya saat melihat kondisi di lapangan, orang nomor satu di Balikpapan ini masih meragukannya.
Pasalnya, masih banyak material yang dinilai membahayakan pengendara saat melintas. “Kita lihat langsung ke lapangan. Ini kan, apa sudah bisa dilewati atau belum. Kalau kondisi masih seperti ini sebaiknya jangan dulu lah ya,” ujarnya.
Alasan belum bisa dilalui kendaraan karena sejumlah material bahan-bahan pekerjaan masih berhamburan di beberapa titik. Selain itu, masih adanya sejumlah alat berat yang bekerja memadatkan tanah.
“Kalau mau dilewati ya sehari dua hari lagi, kita minta kontraktornya untuk merapikan material yang ada,” jelasnya.
Lebih lanjut Rahmad mengatakan, Pemerintah Kota Balikpapan meminta maaf kepada semua masyarakat yang terdampak atas pengerjaan DAS Ampal ini. Pasalnya sudah berbulan-bulan pekerjaan ini belum rampung.
“Saya minta maaf kepada warga yang berimbas dari pekerjaan ini. Kita lakukan ini untuk kebaikan bersama. Meski satu dua bulan kita terganggu, tapi kedepannya kita bisa bebas banjir. Karena ini janji saya,” ujarnya.
Rahmad pun menagih janji kontraktor untuk berkomitmen menyelesaikan pekerjaan tersebut secepatnya.
Kontraktor PT Fahreza sempat mengeluhkan cuaca yang tidak bersahabat, sehingga proses pengurukan tanah untuk meninggikan badan jalan terhambat. Namun masalah internal juga terjadi, dimana diketahui sejumlah pekerja di proyek ini mogok kerja lantaran belum menerima upah hingga satu bulan.
Tapi pihak Fahreza membantah dengan menyebut keterlambatan gaji itu hanyalah dua pekan. Selama jalan tersebut ditutup, kondisi arus lalu lintas di Balikpapan sering terjadi kemacetan yang parah. Pemkot Balikpapan terpaksa membuka jalur altenatif yang menghubungkan Perumahan Pemda dengan Perum WIKA. (Bom)