spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pentingnya Intervensi Gizi Untuk Atasi Stunting

SAMARINDA – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Jaya Mualimin, menyatakan bahwa intervensi gizi yang spesifik dan sensitif adalah langkah penting dalam upaya mencegah kasus stunting yang terjadi di Indonesia.

“Stunting dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan, serta meningkatkan risiko penyakit tidak menular (PTM) di masa yang akan datang,” kata Jaya pada Senin (20/11/2023).

Lebih lanjut, Jaya menjelaskan bahwa intervensi gizi spesifik mencakup kegiatan yang secara langsung berkaitan dengan asupan gizi, seperti pemberian makanan tambahan, suplementasi, dan konseling gizi.

Sementara itu, intervensi gizi sensitif melibatkan kegiatan yang tidak secara langsung berhubungan dengan asupan gizi, tetapi dapat memengaruhi status gizi, seperti sanitasi, penyediaan air bersih, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan.

“Intervensi gizi yang bersifat spesifik dan sensitif harus dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan, dengan melibatkan berbagai sektor dan pihak terkait, serta memberikan prioritas kepada kelompok sasaran utama, yaitu ibu hamil, menyusui, dan anak usia 0-2 tahun atau rumah tangga pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK),” tambahnya.

Jaya juga menekankan bahwa salah satu target Pembangunan Berkelanjutan (SDG) tahun 2030 adalah mengurangi sepertiga kematian dini akibat PTM, dengan fokus pada empat PTM utama yang menyumbang 60 persen kematian, yaitu penyakit kardiovaskuler, diabetes, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

“Untuk mencegah PTM, kita harus bersama-sama mengendalikan empat faktor risiko utama yang dapat mengurangi risiko PTM hingga 80 persen, yaitu pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, merokok, dan konsumsi alkohol,” tutupnya. (ADV/RM)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER