SAMARINDA– Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur , dr. Jaya Mualimin menuturkan Puskesmas harus menyesuaikan dengan kondisi yang berubah atau dinamis. Mengingat Puskesmas adalah fasilitas pelayanan primer garda depan.
“Yang menjadi tantangan yang dihadapi layanan primer (Puskesmas) adalah capacity building yakni mengenai sumber daya manusia dan sarana prasarana yang tersedia,” jelas Kepala Dinkes Kaltim, dr Jaya, Rabu (1/11/2023).
Lanjut Jaya, kelebihan tugas dan tanggung jawab membatasi ruang lingkup SDM kesehatan, sehingga kesulitan dalam upaya pengembangan dan inovasi terhadap pelayanan kesehatan.
Selain itu, beberapa persoalan lain yang menjadi hambatan dalam integritas layanan primer, yaitu kerjasama multi sektoral, pemberdayaan masyarakat, perubahan kebijakan dan strategi, serta regulasi.
“Kerja sama multi sektoral belum berjalan efektif sebagaimana kondisi ideal yang kerapkali diharapkan,” ungkapnya.
Jaya juga mengemukakan pemberdayaan masyarakat, kader, dan tokoh masyarakat masih belum maksimal dilaksanakan. Perubahan kebijakan dan strategi dalam ranah implementasi di Puskesmas dan fasyankes lain telah menghadirkan pro dan kontra.
Menurutnya, dalam proses manajemen, regulasi menjadi krusial dan menentukan. Akan tetapi belum tersedianya regulasi dalam penggerakan integrasi layanan primer akan menghambat proses manajemen di layanan primer.
“Sehingga perlu adanya review Permenkes nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas yang mengatur layanan primer di dalamnya,” tutupnya. (ADV/RM)