spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dinkes NTB Studi Banding Program IMD dan AE ke Dinkes Kaltim

SAMARINDA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menerima kunjungan perwakilan Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk melakukan studi banding terkait program Inisiasi Menyusui Dini (IMD), ASI Eksklusif (AE) dan Gerakan Ibu Hamil Sehat.

“Kaltim menempati posisi keempat se-Indonesia untuk cakupan IMD. Keberhasilan itu membuat Dinkes NTB melakukan studi tiru ke sini,” kata Kepala Dinkes Kaltim Jaya, Rabu (22/11/2023).

Jaya Mualimin menyambut kunjungan itu dan berbagi pengalaman tentang program IMD dan AE di Kaltim, yang menjadi salah satu program kesehatan daerah.

Menurut Jaya, keberhasilan program kesehatan di Kaltim tidak lepas dari kerja keras para tenaga kesehatan di Puskesmas, kolaborasi dengan dinas terkait, dukungan penuh dari Gubernur Kaltim, juga partisipasi aktif dari masyarakat, khususunya ibu hamil dan suaminya. “Kami juga memiliki prestasi program kelas ibu hamil, yang dilakukan diseluruh kabupaten kota di Kaltim,” katanya.

Sementara, Kepala Dinkes NTB Lalu Hamzi Fikri mengatakan kunjungan itu bertujuan penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan permasalahan gizi balita di NTB, yang saat ini tinggi dibandingkan dengan provinsi lain.
“Kami ingin melihat langsung bagaimana Kaltim berhasil mencapai angka IMD di atas 80 persen, dan AE di atas 60 persen. Sedangkan kami masih berada di bawah target nasional yaitu 50 persen,” kata Fikri.

Rombongan Dinkes NTB itu didampingi Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE.MSc Ketua PPI Provinsi NTB, disamping jajaran dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).
“Kami berharap dapat menerapkan program itu di NTB dengan lebih baik agar kami bisa menurunkan angka kematian ibu, angka kematian bayi, permasalahan gizi di provinsi kami,” bebernya.

Kemudian, rombongan Dinkes NTB juga mengunjungi puskesmas di Samarinda Seberang, sebagai salah satu puskesmas yang berhasil menerapkan program IMD dan AE. Mereka pun berdialog dengan para kader kesehatan, bidan, dan ibu hamil yang hadir di puskesmas. (ADV/rm)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img