TANJUNG REDEB – Adanya kebijakan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terkait pengurangan jam belajar selama Ramadan direspons positif Sekretaris Komisi I DPRD Berau, Sri Kumalasari. Ia mengungkapkan, kebijakan yang dikeluarkan Pemkab Berau melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Berau tersebut sangat baik, terutama bagi pelajar yang menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD).
“Karena mayoritas para pelajar di bangku SD baru belajar mengenal puasa Ramadan, jadi dengan adanya kebijakan soal pengurangan jam belajar ini sudah efektif,” katanya, Minggu (17/3/2024).
Selain itu, kebijakan yang dikeluarkan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) juga dinilai Sri Kumalasari sudah cukup bagus. “Karena godaan selama menjalani puasa tidak mudah, apalagi para murid SD dan SMP,” sebutnya.
Politikus Golkar ini menilai, jam masuk dan pulang sekolah memang harus ada kebijakan selama Ramadan. Pasalnya, setelah sahur dan sholat subuh kebiasaan anak-anak lanjut tidur. “Kalau jam masuk sekolah sama seperti hari biasa, pasti berat bagi para siswa atau murid. Sama halnya dengan jam pulang sekolah, hendaknya dipercepat,” imbuhnya.
Terkait mata pelajaran yang berkaitan dengan latihan fisik seperti Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dinilainya harus dihindari dan dijalankan dengan hanya penyampaian materi. “Untuk pendidikan keagamaan, lebih bagus jika pesantren kilat dikemas lebih baik lagi agar para siswa dapat ceria mengikutinya,” ucapnya.
Sri Kumalasari mengimbau seluruh sekolah agar dapat menjalankan kebijakan selama Ramadan yang dikeluarkan oleh Pemkab Berau melalui Disdik Berau. “Beri kesempatan kepada seluruh siswanya untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan ini dengan khusyuk,” tutupnya. (adv)