PPU – Momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024 ini mengingatkan pada para guru di Penajam Paser Utara (PPU) yang sudah berjuang untuk kemajuan generasi penerus bangsa. Karena ternyata jumlah guru yang ada dalam aktivitas belajar mengajar masih belum terpenuhi.
Kepala Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU, Andi Singkerru saat ini sekolah setingkat SD dan SMP ada kekurangan ratusan pengajar. Khususnya tenaga pengajar khusus, seperti guru bahasa daerah, bahasa Inggris dan olahraga.
“Memang masih banyak sekali PPU kekurangan tenaga pengajar atau guru di PPU ini, hal ini merupakan tugas serta tantangan bagi Kami sendiri untuk pemenuhannya, ditahun ini Kami sudah memasukan formasi tenaga pengajar kurang lebih 150 orang formasi untuk dapat mengikuti seleksi CPNS atau PPPK,” ujarnya, Jumat (3/5/2024).
Ada beberapa kendala dalam memenuhi kekurangan tersebut. Salahsatunya ialah terbukanya kuota formasi. Yang dalam pengajuannya berkaitan erat dengan kebutuhan anggaran yang cukup.
Alhasil, Disdikpora PPU akan menyelesaikan permasalah tersebut dengan solusi sementara. Yakni dengan membuat tenaga pengajar umum untuk mengisi pelajaran-pelajaran khusus tersebut.
Namun begitu, upaya untuk mengajukan kuota guru pelajaran khusus terseut secara bertahap tiap tahun. Sejalan dengan itu, Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) jug amenyelesaikan pendataan kebutuhan tenaga pengajar di setiap SD dan SMP se-PPU. Sebagai acuan pembukaan formasi khusus para pengajar PPU.
“Saya secara langsung menugaskan bidang dikdas untuk mendata secara rinci kekurangan tenaga pengajar tersebut, agar kiranya saat pembukaan formasi sesuai dengan kebutuhan yang ada, serta mudah-mudahan akan terpenuhi sesuai target yang Kita inginkan,” jelasnya.
Lanjut Andi, Dengan rencana tersebut diharapkan pemenuhan kebutuhan guru tersebut bisa terpenuhi. Targetnya dalam 5 tahun ke depan, seluruh mata pelajaran sudah memiliki guru dalam mengajar.
“Target Kita dalam 5 tahun kedepan para guru pengajar yang kurang ini dapat dipenuhi, karna kan belum lagi guru yang pensiun secara otomatis kekurangan itu akan bertambah,” pungkasnya. (ADV/DiskominfoPPU/NRD)