spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Situs Sejarah dan Budaya di Berau Perlu Terus Dikembangkan

TANJUNG REDEB – Kabupaten Berau dinilai memiliki nilai tradisi serta kebudayaan yang sangat beragam. Memiliki tiga suku asli. Yakni Suku Dayak, Banua dan Bajau. Bahkan, memiliki dua kesultanan dalam yakni Kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur.

Untuk itu, Anggota Komisi II DPRD Berau, Elita Herlina mendorong Pemkab Berau untuk memaksimalkan potensi budaya di Bumi Batiwakkal sebagai salah satu potensi untuk mendongkrak kemajuan Pariwisata.

“Kita memiliki banyak potensi kebudayaan dan kearifan lokal yang dapat dimanfaatkan untuk perkembangan Pariwisata,” ungkapnya.

Selain itu, Elita meminta Pemkab Berau harus memberikan atensi khusus terhadap situs bersejarah yang ada di wilayah Kabupaten Berau.

“Seperti pemeliharaan situs bersejarah,” ucapnya.

Wakil rakyat ini mendorong Pemkab Berau agar memberikan atensi terhadap situs bersejarah atau objek wisata yang menekankan nilai tradisi dan budaya. Sehingga perlu jangkauan yang lebih luas, terutama pada generasi muda.

“Itu perlu terus dilestarikan, agar tidak rusak atau hilang dimakan usia, terlebih menjadi aset daerah dan bisa dimanfaatkan sama menjadi wisata budaya,” ujarnya.

Meskipun begitu, diakuinya setiap tahun usulan perawatan hingga revitalisasi situs bersejarah dalam pembahasan anggaran selalu ada.

Namun, adanya program pemerintah yang berfokus pada sisi pembangunan, sektor kesehatan, pendidikan dan infrastruktur, membuat penanganan atau perawatan situs budaya sedikit terabaikan saat ini.

Elita Herlina berharap, pemerintah tutup mata terhadap peninggalan situs zaman dahulu, agar tidak hilang bahkan rusak dimakan usia. Jika perlu, dianggarkan khusus untuk perawatan dan pemulihan tempat wisata budaya.

“Jangan sampai situs itu hilang dan rusak. Kalau bisa, setiap tahun dianggarkan untuk perawatan. Apalagi ini sangat potensial,” tandasnya. (Adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img