SAMARINDA– Seorang siswi SMA kabur meninggalkan rumah selama tiga hari. Saat ditemukan rupanya ia bersembunyi di kamar diduga teman dekatnya berinisial AI (15).
Ketua TRC PPA Rina Zainun membeberkan, siswi SMA ini berinisal MA berusia 13 tahun, dan baru duduk di bangku kelas 10 di salah satu SMA di Kota Samarinda.
“Pada 28 Desember 2023, MA pergi meninggalkan rupa tanpa sepengetahuan ibunya. Dan ibunya juga sudah melaporkan ke pihak Polsek Sungai Pinang dan TRC PPA untuk membantu melakukan pencarian putrinya,” kata Rina, Kamis (5/1/2024).
Menurut informasi, kedua orang tua MA sudah lama berpisah, dan MA tinggal berdua dengan ibunya. Lantaran tidak bisa membiayai sekolah putrinya, sehingga MA mendapatkan bantuan sekolah gratis dari salah satu panti asuhan.
“Kebetulan juga MA dan AI ini mendapatkan bantuan dari panti yang sama, dan disekolahkan di tempat yang sama,” ujarnya.
Kemudian, ibu MA bersama keluarganya mencoba melacak keberadaan MA melalui ponsel miliknya, dan titik menurut handphone tersebut selalu berhenti di rumah AI yang diduga merupakan teman dekat dari MA.
“sebenarnya MA ini masih ada di sekitaran tempat tinggalnya, karena menurut titik dari handphone MA selalu berhenti tepat di rumah AI. Hanya saja, ibu dan keluarga MA tidak berani mencari lebih lanjut ke dalam rumah AI,” bebernya.
Saat dilakukan pelacakan handphone MA oleh TRC PPA, dan memang benar bahwa titik berhenti tepat dihadapan rumah AI.
“AI ini tinggal bersama orang tuanya, saat kerumahnya kita meminta izin untuk ayah AI mendobrak pintu kamar anaknya (AI) karena dalam posisi terkunci dan tidak mendapatkan respon dari dalam ketika diminta untuk membuka kamar. Saat pintu terbuka, terlihat AI duduk di kamarnya,” jelas Rina.
Lebih lanjut, dilakukan penggeledahan di kamar AI, dan betapa terkejutnya sang ayah mendapati ada seorang wanita di balik kasur anaknya, yang mana selama MA berada di kamar tersebut tidak diketahui oleh seluruh keluarga dirumah.
“Ibu MA juga mengaku yakin bahwa anaknya memiliki hubungan dengan pria sebayanya itu. Pasalnya, ia sempat melihat pesan yang dikirim putrinya kepada teman dekatnya berisikan “kembalikan keperawanan ku” hingga ia juga yakin MA telah melakukan hubungan yang tidak senonoh,” imbuhnya.
Diketahui, menurut pengakuan dari MA bahwa ia hanya mencari sosok seorang ayah yang selama ini tidak pernah ia dapatkan. Dan saat bertemu dengan AI, ia merasa bahwa AI lah orang yang pantas untuk mengayomi.
“MA ini hanya mencari jati diri sosok ayah, sayangnya ketika dia yakin pria ini pantas untuk melindungi dia malah turut serta merusak. Karena ibu MA keberatan atas tindakan AI terhadap putrinya, akhirnya melaporkan peristiwa itu ke Polsek Sungai Pinang, dan saat ini menunggu proses BAP,” pungkas Rina.
Penulis : RM
Editor : RM