SAMARINDA – Menaungi 14 Cabang Olahraga (Cabor), Tim Koordinasi Desain Besar Olahraga Nasional (TK DBON) punya tugas pengembangan atlet junior untuk selanjutnya menjadi atlet senior, dan seterusnya pembinaan dilanjutkan oleh KONI Kaltim.
Pembiayaannya tak sedikit. Anggaran yang diterima TK DBON Provinsi Kaltim itulah yang kini tengah dalam pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Kaltim.
Kondisi itu mendapat perhatian Wakil Ketua DPRD Kaltim, Seno Aji.
Seno membeberkan, Inspektorat Kaltim juga tengah melakukan pemeriksaan terhadap alokasi anggaran DBON Kaltim sejak tahun 2022 hingga tahun 2023. Ia mengatakan, bahwa mekanisme penggunaan dana yang di kelola DBON Kaltim yang menjadi persoalan.
“Dalam pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Kaltim dan Inspektorat Wilayah Kaltim. Sekarang ini yang jadi masalah mekanisme penggunaan dana yang mereka (DBON) kelola,” jelasnya.
“Anggaran daerah yang telah dihibahkan dalam penggunaan diperuntukkan untuk apa? Apa yang sudah dilaksanakan? Kita luruskan. Bagaimana pengelolaan keuangan daerah ini? Kalau KONI sudah dilakukan, nah DBON ini belum,” sambungnya.
Politisi Gerindra ini lebih lanjut menerangkan, bahwa TK DBON menaungi 14 Cabang Olahraga (Cabor), terutama untuk pengembangan atlet junior. Selanjutnya setelah melakukan pengambangan atlet junior hingga menjadi atlet senior, maka pembinaan akan dilanjutkan oleh KONI Kaltim.
14 cabang olahraga yang dimaksud yakni, bulutangkis, angkat besi, panjat tebing, panahan, menembak, wushu, karate, taekwondo, balap sepeda, atletik, renang, dayung, senam artistik, dan pencak silat, Totalnya ada14 cabor.
“Meski ada beberapa cabor yang belum tersentuh, 14 cabor ini yang prioritas,” pungkasnya. (adv/dprdkaltim)