SAMARINDA – Galeh Akbar Tanjung, anggota Bawaslu Kaltim, menegaskan pentingnya peran generasi Z dalam memerangi penyebaran ujaran kebencian dan berita bohong yang marak di media sosial.
Dalam pernyataannya, Tanjung mengungkapkan bahwa generasi muda, yang sangat akrab dengan dunia digital, diharapkan tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga aktif dalam melawan isu-isu negatif yang tersebar.
“Kami berharap generasi muda dapat menjadi bagian dari komunitas yang proaktif dalam menangkal berita bohong dan ujaran kebencian,” ujar Tanjung.
Ia menambahkan, ketika muncul isu negatif, diharapkan generasi Z tidak cepat mempercayainya. Lebih baik lagi, mereka mampu mengatasi dan mengklarifikasi isu tersebut.
Menurut Tanjung, penyebaran isu negatif di media sosial berpotensi merusak iklim demokrasi. Kesalahan informasi yang diterima oleh banyak orang dapat memperburuk situasi, sehingga sangat penting untuk tetap menyebarkan informasi yang benar.
“Bawaslu memiliki kewenangan untuk memberikan rekomendasi kepada pihak terkait ketika menghadapi berita bohong atau ujaran kebencian,” jelasnya.
Bawaslu RI, lanjutnya, telah bekerja sama dengan platform media sosial seperti Facebook Meta untuk memfasilitasi penghapusan konten yang melanggar.
Tanjung juga menyoroti peran penting mahasiswa dan generasi milenial dalam pemilu. Hasil pemilu terbaru menunjukkan bahwa hampir 60% pemilih didominasi oleh pemilih muda.
Bawaslu berkomitmen untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mereka tentang cara melaporkan dugaan pelanggaran.
“Kami ingin generasi muda tidak hanya menjadi pemilih tetapi juga pengawas yang aktif,” tuturnya.
Bawaslu mendorong generasi Z untuk melaporkan kecurangan dan pelanggaran yang terjadi selama pemilu kepada pengawas di tingkat kecamatan, kelurahan, atau desa.
“Politik uang memang sulit diberantas sepenuhnya, tapi generasi muda dapat menjadi benteng dalam mengawasi dan mengontrol proses pemilu,” tambah Tanjung.
Melalui sosialisasi ini, Bawaslu berharap generasi muda dapat berperan lebih aktif dalam menjaga integritas dan transparansi pemilu di Indonesia. (Dim)
Penulis: Dimas
Editor: Susanto