SAMARINDA – Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Kaltim, Galeh Akbar Tanjung, menekankan pentingnya pengawasan partisipatif dari masyarakat dalam penyelenggaraan Pilkada.
“Saat ini Bawaslu gencar menyasar generasi muda, terutama para pemilih pemula,” kata Galeh seusai menghadiri acara diskusi bertajuk Ngopi dengan tema “Aliansi Kotak Kosong” di Teras Samarinda, Jumat (5/10/2024). Acara ini dihadiri berbagai lapisan masyarakat, termasuk tokoh pemuda dan pelajar.
Galeh menjelaskan bahwa salah satu komitmen utama Bawaslu adalah menumbuhkan kesadaran di kalangan masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam pengawasan pemilu.
“Pengawasan partisipatif sangat penting, dan ini dimulai dari kesadaran individu untuk saling mencerdaskan serta berbagi informasi terkait proses demokrasi yang bersih dan adil,” ujarnya.
Bawaslu Kaltim menyadari bahwa keberhasilan pengawasan tidak dapat bergantung sepenuhnya pada lembaga pengawas formal, tetapi juga membutuhkan keterlibatan masyarakat luas. Oleh karena itu, Galeh menegaskan bahwa Bawaslu berkomitmen untuk terus menggencarkan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya generasi muda, agar lebih peduli terhadap jalannya Pilkada.
“Kami saat ini fokus memberikan edukasi kepada para pemilih pemula, khususnya siswa-siswi kelas 3 SMA. Mereka akan segera memiliki hak suara dan penting bagi mereka untuk memahami proses pemilihan dengan baik,” tambah Galeh.
Menurut Galeh, pengawasan partisipatif ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda dalam memilih pemimpin yang tepat. Dengan pengetahuan yang cukup tentang proses pemilu dan kriteria calon yang berkualitas, diharapkan para pemilih pemula dapat menjadi pemilih yang kritis, tidak hanya sekadar menggunakan hak pilih, tetapi juga memahami pentingnya menjaga integritas proses pemilu.
“Dengan memberikan pemahaman yang mendalam tentang Pilkada dan bagaimana menentukan pilihan yang bijak, kami berharap generasi muda dapat berperan aktif dalam menciptakan pemilu yang lebih baik dan lebih bersih,” jelas Galeh.
Bawaslu Kaltim juga berharap pengawasan partisipatif ini dapat menjadi upaya preventif dalam mengurangi potensi pelanggaran dalam Pilkada, seperti politik uang atau kampanye hitam. Keterlibatan masyarakat, terutama dari generasi muda, diharapkan dapat memperkuat kontrol sosial terhadap berbagai tindakan yang dapat merusak demokrasi.
“Pemilu yang bersih dan adil tidak hanya menjadi tanggung jawab penyelenggara, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Kami berharap, dengan kesadaran ini, Pilkada di Kaltim dapat berjalan dengan baik tanpa adanya pelanggaran yang berarti,” beber Galeh.
Penulis: Dimas
Editor: Santo