SAMARINDA – Produk hasil hutan non-kayu dari seluruh wilayah Kalimantan Timur dipamerkan dalam ajang Pesta Rakyat Kaltim (PRK) 2025 untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Provinsi Kalimantan Timur.
“Produk-produk ini merupakan hasil binaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Timur,” ungkap perwakilan KPH Kendilo binaan Dinas Kehutanan Kalimantan Timur, Chicik Cahya Ningsih, di Samarinda, Sabtu.
Pameran ini bertujuan untuk memamerkan potensi hasil hutan non-kayu sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar kawasan hutan.
“Kami membina kelompok masyarakat di sekitar hutan agar memiliki alternatif penghasilan selain penebangan kayu. Melalui pelatihan dan bantuan, mereka mampu mengolah hasil hutan menjadi produk bernilai ekonomi,” ujar Chicik.
Produk yang dipamerkan meliputi amplang, abon, arang kayu alaban, madu, sambal, propolis, minyak sereh wangi, minyak kemiri, kerupuk, terasi udang, kaldu udang, gula aren, kopi, dan cokelat, semuanya berbasis hasil hutan non-kayu.
“Madu kelulut menjadi produk unggulan karena mudah dibudidayakan. Berbeda dengan madu alam yang membutuhkan pohon spesifik, madu kelulut dapat dikembangkan di berbagai tempat dengan pakan dan fasilitas yang memadai,” papar Chicik.
KPH Kendilo membina dua belas kelompok tani yang tersebar di sepuluh kabupaten di Kalimantan Timur, untuk mengolah hasil hutan secara berkelanjutan.
Pameran ini juga menyediakan bibit tanaman seperti matoa, mangga, kelengkeng, dan durian, yang dibagikan secara gratis kepada pengunjung. Bibit tersebut merupakan bibit bersertifikat dan telah melalui proses okulasi.
Per hari, lebih dari seribu pengunjung tercatat menghadiri pameran produk kehutanan yang berlangsung dari 9 hingga 12 Januari 2025.
“Kami berharap pameran ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian hutan dan mengembangkan potensi ekonomi hasil hutan secara berkelanjutan,” tutup Chicik. (ant/MK)
Editor: Agus S