SAMARINDA – Program Gratispol dan Jos Pol Pemprov Kaltim terus digaungkan untuk pelaksanaan, di mana ada riset dan inovasi yang bekerja.
Pada Jumat pagi di Samarinda, suasana di kantor Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kaltim terlihat tenang.
Kepala Brida Kaltim, Fitriansyah, sedang memimpin diskusi hangat bersama sejumlah peneliti dari perguruan tinggi di benua etam. Mereka tidak sedang merancang teori semata, tetapi meramu strategi nyata berbasis data untuk masa depan Kaltim.
“Kami tidak hanya bicara soal ide, tapi soal implementasi,” ujar Fitriansyah.
Menurutnya, seluruh program pembangunan Kaltim, termasuk yang diinisiasi oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Rudy Mas’ud dan Seno Aji, wajib berlandaskan riset yang terukur.
Program andalan Gratispol dan Jos Pol menjadi medan pembuktian. Mulai dari pendidikan gratis S1 hingga S3, bantuan kesehatan, hingga hilirisasi pertanian dan pengembangan ekonomi kreatif, semuanya membutuhkan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan masyarakat.
Brida tidak bekerja sendiri. Tim menggandeng para akademisi untuk menelusuri kembali hasil riset terdahulu yang relevan, kemudian menyusunnya menjadi rekomendasi yang akan diteruskan ke tim transisi pemerintahan.
Bagi Fitriansyah, kolaborasi ini sebagai jawaban atas tantangan masa depan Kaltim.
Dengan tekad itu, Brida bergerak bersama perguruan tinggi, bukan hanya sebagai mitra, tetapi sebagai tulang punggung dalam merancang kebijakan berbasis bukti. Sebuah langkah penting menuju Kaltim yang tidak hanya maju, tetapi berdaya saing dan berkeadilan.
“Kami ingin menjadikan provinsi ini sebagai episentrum inovasi dan investasi. Dan itu tidak mungkin terjadi tanpa landasan ilmu pengetahuan yang kuat,” sebutnya.
Diketahui program Gratispol yang merupakan prioritas Gubernur, Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur, Seno Aji, segera menyapa para pelajar dan mahasiswa mulai tahun ajaran baru 2025/2026.
Tidak hanya membebaskan biaya pendidikan, Pemprov turut menyiapkan program gratis seragam sekolah bagi seluruh siswa baru kelas X (SMA/SMK/SLB) baik negeri maupun swasta.
“Gratis seragam sekolah untuk tahun ajaran baru 2025 akan diberikan kepada siswa kelas X di seluruh Kalimantan Timur,” tegas Gubernur Rudy Mas’ud.
Tidak hanya seragam, setiap siswa akan menerima sepasang sepatu dan tas. Total penerima manfaat diperkirakan mencapai 62.000 siswa. Pada tahun berikutnya yakni 2026, program ini diperluas hingga mencakup siswa kelas XI.
Pemerintah tengah menyiapkan Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) untuk seluruh SMA/SMK/SLB negeri dan swasta. Di sisi lain, pendidikan tinggi pun tidak luput dari perhatian mahasiswa baru yang memiliki KTP Kaltim yang masuk perguruan tinggi negeri dan swasta akan dibebaskan dari biaya pendidikan.
Pewarta: Hanafi
Editor: Yahya Yabo