PASER – Transformasi usaha peternakan berbasis teknologi di Kabupaten Paser ditandai dengan keberhasilan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sari Risqi mengelola usaha peternakan ayam jenis close house yang berada di Desa Kelempang Sari, Kecamatan Kuaro.
Kandang ayam modern yang dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) sebagai salah satu upaya menjaga stabilitas harga ayam di daerah tidak lama lagi akan melakukan panen perdana.
Direktur BUMDes Sari Risqi, Lukman Nul Hakim, mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan melaksanakan panen di dua kandang close house yang dikelola, di mana di setiap kandangnya ada sebanyak 9 ribu ekor ayam sehingga total ada sebanyak 18 ribu ekor ayam.
“Sampai dengan hari ini rata-rata umur ayam tersebut sudah 18 hari dan target berat badan ayamnya sudah tercapai di sekitar 8 ons,” terangnya.
Namun begitu, belasan ribu ayam tersebut masih dalam proses pertumbuhan sehingga untuk proses panennya masih membutuhkan waktu yang tidak begitu lama dengan diperkirakan sekitar satu pekan untuk memasuki usia panen.
“Ayam saat umur 20 sampai 25 hari itu sudah bisa dilakukan panen dengan cara diseleksi terlebih dulu untuk mendapatkan berat badan yang memenuhi syarat atau sesuai untuk dijual,” kata Lukman, Rabu (23/4/2025).
Karena ayam-ayam tersebut dijual berdasarkan berat badan, maka untuk proses panennya nanti tidak dilakukan sekaligus melainkan secara bertahap hingga seluruh ayam di peternakan habis terjual.
Untuk penjualan hasil peternakan ini BUMDes Sari Risqi bermitra dengan perusahaan sehingga untuk dapat menjual hasil peternakannya terdapat ketentuan yang harus dipenuhi seperti minimal berat badan ayam yakni 1,5 kilogram.
“Terkait penjualan kita sudah ada kontrak dengan mitra, sehingga hasil peternakan ini akan dibeli langsung oleh mereka jadi tidak ada yang kita jual di luar mitra kita,” jelasnya.
Pewarta: Nash
Editor: Yahya Yabo