TENGGARONG – Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi Desa Wisata berbasis pertanian atau Agrowisata. Lokasi strategis desa ini, menjadikannya sebagai salah satu destinasi yang berpeluang menarik wisatawan. Terutama dengan keunikan hasil pertaniannya.
Salah satu komoditas unggulan yang telah lama dibudidayakan oleh petani di Desa Batuah adalah Buah Elai. Tanaman ini tidak hanya menjadi bagian penting dari kehidupan pertanian masyarakat setempat, tetapi juga telah mengantarkan Desa Batuah dikenal di tingkat nasional dan internasional. Tiga varietas Elai yang berasal dari desa ini, bahkan telah resmi didaftarkan dan dirilis oleh Menteri Pertanian, yaitu Lai Batuah pada tahun 2016, Lai Kutai pada tahun 2017, dan Lai Mahakam pada tahun 2009.
“Varietas terakhir, Lai Mahakam, sudah dikenal hingga ke mancanegara karena keunikannya,” ungkap Kepala Desa (Kades) Batuah, Abdul Rasyid.
Sebagai buah eksotik khas Kukar, keaslian dan nilai jual wisata dari Buah Elai ini menjadikannya sangat potensial sebagai ikon Desa Wisata Batuah. Dalam upaya ini, nama Dewi Belai (Desa Wisata Benua Lai) diusulkan sebagai identitas baru desa tersebut. Dengan harapan dapat meningkatkan daya tarik wisatawan dan memperkuat brand Desa Wisata Batuah, di kancah nasional maupun internasional.
Namun, untuk mewujudkan Desa Wisata Dewi Belai, diperlukan dukungan program dan gerakan dari masyarakat serta pemerintah. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan desa wisata yang tidak hanya menawarkan keindahan alam dan keunikan budidaya pertanian, tetapi juga menjadi salah satu destinasi agrowisata terkemuka di Kalimantan Timur (Kaltim). (Adv)