TANJUNG REDEB – Untuk Pelayanan kesehatan, Kabupaten Berau masih membutuhkan banyak tenaga tambahan. Terutama kawasan perkampungan atau Kecamatan jauh. Tenaga dokter, khususnya di puskesmas-puskesmas daerah terpencil dinilai masih jauh dari kata cukup. Ada kebutuhan terhadap dokter bahkan untuk dokter umum sekalipun dianggap masih kurang termasuk dokter spesialis lainnya.
Hal itu diungkapkan Ketua DPRD Berau, Madri Pani. Kekurangan terjadi di wilayah hulu Berau seperti Kecamatan kelay dan Segah bahkan sampai ke wilayah pesisir. Walaupun tidak merincikan dokter-dokter yang dianggap kurang atau Puskesmas yang kekurangan tenaga kesehatan ahli ini, dikatakan, kekurangan dokter terjadi seperti di puskesmas Kecamatan Tabalar, Segah, Kelay dan Batu Putih.
Hal itu juga termasuk pada kelengkapan fasilitas penunjang. Persoalan ini terjadi pada wilayah kecamatan jauh. Namun untuk wilayah Kecamatan dekat seperti Ibukota Tanjung Redeb, Sambaliung,Gunung Tabur dan Teluk bayur dianggap sudah memadai. Apalagi memang dekat dengan RSUD dr Abdul Rivai.
“Tetapi secara khusus untuk wilayah kecamatan jauh seperti Kelay dan Segah yang berada di wilayah hulu, Long Laai dan Long Boi,masih kekurangan,” ujarnya.
Apalagi akses yang cukup sulit untuk warga di kampung terpencil menuju Puskesmas juga menjadi satu hambatan lain dalam pelayanan kesehatan.
Hasil pendataan sebelumnya, Politisi Nasdem ini mengungkapkan, untuk wilayah pesisir seperti Biatan Kecamatan Tabalar, Puskesmasnya sempat satu dokter, sementara pelayanannya 24 jam. Jika sesuai standar, setiap puskesmas minimal diisi 2 dokter, sementara idealnya ada 3 yakni 2 dokter umum dan 1 dokter gigi.
Diakui Madri Pani, bahwa hal ini menjadi keluhan masyarakat. Sehingga dirinya mendorong pihak eksekutif melakukan upaya atau langkah tepat, khususnya terhadap instansi terkait yakni Dinkes.
Apalagi memang cukup sulit untuk mencari dokter yang mau bertugas di Bumi Batiwakkal, bahkan terkadang anggaran untuk gaji dokter disiapkan, karena tidak ada terisi, anggaran kemudian kembali ke khas daerah.
Untuk diketahui, di Kabupaten Berau khususnya wilayah jauh memang tidak diminati oleh para dokter. Terkadang meski ada yang berminat tak sampai lebih dari dua tahun bertugas, kemudian mereka melanjutkan sekolah lagi untuk mengambil gelar spesialis.
Padahal sepengetahuannya, gaji untuk dokter serta tunjangannya sudah disiapkan pemerintah dengan mengikuti standar nasional.
“Jadi besar harapan kami bahwa pelayanan kesehatan ini dapat menjadi prioritas dengan menyediakan atau mendatangkan atau mencetak dokter-dokter sendiri, umum dan juga spesialis, banyak anak-anak kita dari Berau yang berkompeten dan bisa disekolahkan menjadi dokter,” tandasnya.(Adv)