spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Disbudpar Berau Pacu Pengembangan Pariwisata Lewat Usulan DAK 2026

TANJUNG REDEB – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau terus berupaya mendorong pengembangan sektor pariwisata daerah dengan menyusun usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pariwisata untuk tahun 2026.

Meski kebijakan terkait DAK Pariwisata masih dalam tahap penyesuaian di tingkat pemerintah pusat, optimisme untuk mendapatkan alokasi anggaran tetap tinggi.

Staf Teknis Disbudpar Berau, Andi, mengungkapkan bahwa DAK Pariwisata tidak dihapus, melainkan masih menunggu penyesuaian kebijakan seiring dengan perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

“DAK ini hanya menunggu pembahasan lebih lanjut di pusat, terutama setelah adanya perubahan struktural di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujarnya.

Selama dua tahun terakhir, Kabupaten Berau telah menerima DAK Pariwisata dengan total anggaran yang terus meningkat. Pada 2023, alokasi DAK mencapai Rp 1 miliar, sementara untuk 2024 meningkat signifikan menjadi Rp5,4 miliar.

Dana tersebut dimanfaatkan untuk pembangunan fasilitas pendukung destinasi wisata, seperti musala, kios kuliner, dan pusat informasi wisata di Tanjung Batu.

Menurut Andi, pengembangan infrastruktur berbasis DAK tidak hanya mendukung peningkatan kualitas destinasi wisata, tetapi juga memberi dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar.

“Proyek-proyek ini tidak hanya mendukung sektor pariwisata, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga,” jelasnya.

Disbudpar Berau terus berkomitmen menyusun usulan yang relevan dan sesuai dengan kebijakan tematik pemerintah pusat. Meski sifat DAK Pariwisata bukan reguler, peluang untuk mendapat alokasi di tahun 2026 tetap terbuka lebar, terutama dengan rekam jejak baik Berau dalam mengelola dana sebelumnya.

Andi menegaskan usulan DAK kali ini akan mengacu pada kebutuhan prioritas pengembangan destinasi wisata unggulan, sembari melibatkan kolaborasi dengan sumber pendanaan lain, seperti APBD provinsi dan pusat.

“Kami tidak hanya bergantung pada DAK. Kolaborasi pendanaan dengan APBD juga menjadi bagian dari strategi kami untuk memaksimalkan pembangunan sektor pariwisata,” tambahnya.

Keberhasilan Kabupaten Berau dalam meraih alokasi DAK Pariwisata selama dua tahun berturut-turut merupakan bukti pengakuan pemerintah pusat terhadap potensi pariwisata daerah ini. Dengan alokasi yang semakin besar, pemerintah daerah optimistis dapat memperkuat posisi Berau sebagai salah satu destinasi unggulan di Kalimantan Timur.

“Penghargaan dari pusat ini memberi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan pariwisata. Dengan upaya yang maksimal, kami berharap Berau dapat menjadi contoh bagi kabupaten lain dalam pengembangan sektor ini,” pungkasnya.

Pewarta : Muhammad Aril
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img