BONTANG – Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang telah menerapkan kebijakan yang dilakukan dengan mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025 terkait Efisiensi Anggaran, di mana pemangkasan anggaran hingga 50 persen.
Terkait adanya pemangkasan anggaran tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang mengkhawatirkan dampaknya pada pelatihan dan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi para guru di tahun 2025.
Kepala Disdikbud Kota Bontang, Bambang Cipto Mulyono, menyampaikan adanya pemangkasan anggaran yang diarahkan oleh pemerintah pusat telah membatasi jumlah kegiatan yang sudah diatur dan direncanakan, seperti halnya pelatihan guru untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik.
“Sebenarnya di tahun ini nantinya guru-guru ada kegiatan Bimtek, untuk peningkatan kompetensinya. Tetapi dengan ada pemangkasan anggaran, belum tahu akan tetap berjalan atau tidak,” ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (18/2/2025).
Ia mengatakan dengan adanya kegiatan pelatihan dan Bimtek tersebut, Bambang ingin para guru di Kota Bontang nantinya dapat mengaplikasikan metode pengajaran terbaru dan para guru akan kesulitan saat tidak mengikuti pelatihan tersebut.
“Inginnya semua sekolah di Bontang menjadi sekolah yang inklusif bahkan mulai dari tahun ini sekolah mana pun dapat menerima siswa yang difabel,” ungkapnya.
Dengan begitu, adanya pelatihan tersebut nantinya dapat mencakup pendampingan bahkan sampai pembelajaran untuk anak difabel yang berada di sekolah umum.
Pewarta: Dwi S
Editor: Yahya Yabo