spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Disdikbud Kutim Minta Sekolah Tidak Ada Penarikan Iuran Perpisahan

SANGATTA – Menjelang akhir tahun ajaran, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur, Mulyono, mengingatkan seluruh satuan pendidikan di wilayah Kutim untuk tidak melakukan penarikan iuran perpisahan kepada siswa.

Peringatan ini disampaikan menyusul adanya laporan dari sejumlah orang tua yang mengeluhkan pungutan yang dibebankan oleh pihak sekolah menjelang momen kelulusan.

“Kami tegaskan kembali, kegiatan perpisahan tidak boleh menjadi beban bagi orang tua siswa. Sekolah tidak diperkenankan menarik iuran dalam bentuk apa pun yang sifatnya memaksa,” ujar Mulyono, Selasa (8/4/2025).

Ia menambahkan apabila ada kegiatan perpisahan yang ingin diselenggarakan, harus dilakukan secara sukarela dan tidak boleh melibatkan pungutan melalui sekolah.

“Kalaupun ada inisiatif dari orang tua atau komite, itu harus murni sukarela dan tidak boleh dikaitkan dengan kelulusan siswa. Sekolah tidak boleh terlibat dalam pengelolaan dana tersebut,” tegasnya.

Disdikbud Kutim turut mengimbau agar sekolah lebih fokus pada proses akhir pembelajaran dan pelaksanaan asesmen akhir tahun. Mulyono berharap tidak ada lagi laporan terkait pungutan yang tidak sesuai ketentuan.

“Kami akan terus lakukan pengawasan dan tindak lanjut kalau ada sekolah yang melanggar,” pungkasnya.

 

Pewarta: Ramlah
Editor: Yahya Yabo

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

INFO GRAFIS