spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Diskominfo Kukar Bekali OPD Unggulan Kuasai Aplikasi Romantik Jadi Birokrasi Cerdas

TENGGARONG – Kutai Kartanegara terus bergerak ke arah birokrasi yang lebih cerdas dan berbasis data. Salah satu langkah konkret yang dilakukan yakni melalui Workshop Pendampingan Pengisian Aplikasi Romantik. Sebuah forum khusus yang digelar oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kukar untuk 10 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) unggulan.

Aplikasi Rekomendasi Kegiatan Statistik (Romantik) bukan sekadar alat tapi instrumen penting dalam mewujudkan tata kelola data sektoral yang akurat dan terintegrasi. Di tengah era digitalisasi pelayanan publik, Kukar mendorong transformasi statistik dari sekadar pelaporan menjadi landasan pengambilan keputusan.

“Kami tidak sedang bicara soal angka semata. Kami bicara soal perubahan pola pikir dan budaya kerja di pemerintahan. Data harus jadi pijakan, bukan sekadar formalitas,” ujar Asdi, Kepala Bidang Statistik Diskominfo Kukar, Kamis (1/5/2025).

Menurut Asdi, peserta workshop ini dipilih karena telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam pengelolaan data. Bukan hanya akurat tetapi konsisten dan terstruktur. Kata Asdi, forum ini bukan hanya ajang pelatihan teknis, melainkan ruang seleksi bagi OPD yang nantinya akan mewakili Kukar dalam Lomba Statistik Nasional oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Tahun lalu, Kukar berhasil mencuri perhatian di kancah nasional lewat Kecamatan Loa Janan yang menembus 10 besar nasional dan menempati posisi ke 31 se-Indonesia. Tahun ini, targetnya lebih luas, untuk memperluas budaya statistik unggul ke seluruh OPD dan kecamatan.

“Kami ingin setiap OPD punya standar data sendiri yang kuat dan dapat diakses kapan saja. Karena dari sanalah kualitas pelayanan publik dan akurasi kebijakan bermula,” tegas Asdi.

Diskominfo menekankan terkait ekosistem data yang kuat akan berkontribusi signifikan terhadap program-program strategis daerah seperti penanggulangan kemiskinan, pengelolaan bantuan sosial, serta penyusunan anggaran berbasis kebutuhan nyata.

Workshop Romantik menjadi langkah awal dari proses pembinaan jangka panjang. OPD yang hadir tidak hanya dilatih teknis pengisian aplikasi tetapi diajak berdiskusi soal strategi pemanfaatan data dalam mendukung kinerja unit kerja mereka.

“Kami ingin menciptakan birokrasi yang adaptif. Kalau semua OPD paham dan menguasai data sektoralnya, maka kebijakan yang lahir akan lebih tepat sasaran dan berkelanjutan,” kata Asdi. (adv)

Pewarta: Ady
Editor: Yahya Yabo

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

INFO GRAFIS