SANGATTA – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Timur (Kutim) memastikan ketersediaan Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) terpenuhi menjelang bulan Ramadan. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan dan mencegah kelangkaan serta kenaikan harga yang berlebihan.
Kepala Disperindag Kutim, Nora Ramadani, menyatakan pihaknya telah melakukan pemantauan stok di pasar tradisional, ritel modern, serta distributor utama.
“Kami terus berkoordinasi dengan pemasok dan pedagang untuk memastikan distribusi Bapokting tetap lancar sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan barang atau kenaikan harga yang signifikan,” ujar Nora saat ditemui, Jumat (7/2/2025).
Disperindag juga menggandeng Satgas Pangan untuk mengawasi pergerakan harga di pasar dan mencegah praktik penimbunan yang dapat merugikan masyarakat. Selain itu, operasi pasar murah juga disiapkan untuk membantu masyarakat mendapatkan Bapokting dengan harga terjangkau.
Beberapa komoditas yang menjadi perhatian utama meliputi beras, gula, minyak goreng, daging, telur, serta tepung terigu. “Berdasarkan hasil pemantauan terbaru, stok komoditas ini masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan,” sebutnya.
Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan ‘panic buying’ (beli panik) dan tetap berbelanja sesuai kebutuhan. Pemerintah akan terus memantau kondisi pasar dan mengambil langkah-langkah strategis guna menjaga stabilitas harga dan pasokan Bapokting selama Ramadan.
Nora menambahkan selain upaya dari Disperindag, upaya strategis juga dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk mendukung ketersediaan pangan. Salah satunya adalah program pembinaan masyarakat untuk menanam cabai dan bawang di setiap kecamatan yang ada di Kutim.
“Tanaman tersebut sudah diatur masa tanamnya agar bisa dipanen sekitar bulan puasa. Jadi ‘Insya Allah’ tidak ada kekosongan cabai selama Ramadan,” sebutnya.
Meski demikian, ia menyebut masih ada sejumlah komoditas yang perlu didatangkan dari luar daerah seperti dari Sulawesi dan Jawa.
“Tapi di beberapa komoditi lain sudah kita siapkan dengan menanam sendiri,” pungkasnya.
Pewarta: Ramlah
Editor: Yahya Yabo