SANGATTA – Sejumlah pedagang di Pasar Induk Sangatta (PIS) mengaku tidak curiga saat menjual minyak kita yang belakangan diketahui tidak sesuai takaran. Kasus ini terungkap setelah beberapa konsumen melaporkan adanya selisih volume minyak yang mereka beli dengan jumlah yang seharusnya diterima.
Seorang pedagang minyak kita, Mardawiah (45), mengatakan dirinya tidak memiliki kecurigaan terhadap minyak yang ia jual karena pemasoknya adalah pihak yang selama ini dipercaya.
“Kami menerima minyak dari distributor dalam jumlah yang sudah ditentukan. Kami tidak menyangka kalau ternyata volumenya bisa berkurang,” ujarnya.
Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim telah melakukan inspeksi dan menemukan adanya tidak sesuai antara jumlah minyak yang seharusnya diterima dengan yang dijual kepada konsumen.
Kepala Bidang Metrologi, Disperindag Kutim, Hasdarwan, mengungkapkan pihaknya menerima banyak keluhan dari konsumen yang merasa isi kemasan minyak kita tidak sesuai dengan takaran yang tertera pada label. “Kami langsung turun ke lapangan untuk mengecek kebenaran laporan tersebut. Ini penting untuk memastikan hak konsumen tetap terlindungi,” ujarnya saat di konfirmasi, Selasa (11/3/2025).
Hasdarwan mengungkapkan dari hasil sidak yang dilakukan di Pasar Induk benar ditemukan tidak sesuainya volume sekitar 25 mililiter dari 1.000 mililiter yang tertera di kemasan.
“Tadi kami melakukan pengujian dengan mengambil 10 sampel minyak kita, 10 produk ini dari dua distributor yang berbeda. Lima produk kemasan botol dan lima produk kemasan pouch atau isi ulang yang masing-masing berlabel 1 liter,” paparnya.
Hasdarwan mengatakan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan apakah terjadi kecurangan dari pihak distributor atau ada faktor lain yang menyebabkan tidak sesuainya takaran tersebut.
“Kami akan menelusuri rantai distribusi minyak ini dari produsen hingga ke tangan pedagang. Kalau ditemukan adanya unsur kesengajaan dalam pengurangan takaran, maka akan ada sanksi tegas,” sebutnya.
Ia menambahkan hasil temuan tersebut akan segera dilaporkan kepada Bupati Kutim untuk dilaporkan langsung ke Kementerian Perdagangan.
Sementara para pedagang berharap masalah ini segera diselesaikan agar kepercayaan konsumen terhadap minyak kita tidak menurun. “Kami hanya menjual, tidak ada niat untuk merugikan pembeli. Kalau memang ada kesalahan dirantai distribusi, kami berharap pihak berwenang bisa segera menindaklanjutinya,” tambah Mardawiah.
Kasus ini menjadi perhatian bagi masyarakat untuk lebih waspada dalam membeli minyak kita. Konsumen diimbau untuk selalu memeriksa kembali takaran minyak yang mereka beli demi memastikan kesesuaian dengan harga yang dibayarkan.
Pewarta: Ramlah
Editor: Yahya Yabo