TANJUNG REDEB – Seluruh Forkopimda Berau dan stakeholder terkait melakukan penandatanganan kesepakatan piagam kesepakatan bersama OPD dan stakeholder dalam pembangunan dan pengembangan kepariwisataan dan ekonomi kreatif (parekraf) berkelanjutan di Kabupaten Berau, di Hotel Bumi Segah, Senin (30/10/2023).
Ketua DPRD Berau, Madri Pani mengapresiasi pemerintah daerah dengan adanya kegiatan tersebut ada keinginan untuk memajukan pariwisata Berau. Ada perjanjian dengan beberapa OPD terkait bahkan dengan jasa perbankan serta Forkopimda Berau.
Apalagi dengan APBD Berau yang besar tahun ini yang mencapai Rp 5,1 triliun. Disayangkan jika pemanfaatannya justru tidak tepat sasaran. Dirinya berharap program-program yang ada bisa membawa perubahan. Baik itu melalui ekonomi kerakyatan, UMKM hingga pariwisata.
Diakuinya keunggulan wisata di Berau sangat liar biasa keasliannya. Yang tidak dimiliki daerah lain bahkan semua ada di Berau.
Makanya dirinya berharap, kepada pemerintah pusat baik melalui Kemenkominfo maupun Kemenparekraf untuk memperhatikan Kabupaten Berau sebagai penyangga IKN ke depan, terutama pada sektor pariwisata.
“Tolong Berau dimonitor jangan di kota-kota besar saja,” katanya, Senin (30/10/2023).
Sehebat apa pun konsep wisata yang dibuat akan percuma jika harga tiket pesawat mahal. Wisatawan tentunya akan lebih memilih ke daerah yang lebih murah. Bahkan jika dibanding harga di Berau, orang akan memilih pergi ke luar negeri seperti, Filipina, Thailand atau Singapura.
Sedangkan, Kaltim sebagai penghasil pendapatan terbesar di Indonesia sudah seharusnya melihat orang-orang yang berkompetensi untuk menata Berau.
“Jangan hanya potensi Kaltim yang dihabiskan. Tapi untuk pengembangan pariwisata sebagai persiapan nanti setelah pertambangan habis malah tidak ada,” jelasnya.
Seharusnya juga mulai saat ini pemerintah daerah sudah mempersiapkan ekowisata ini sebagai pengganti pendapatan asli daerah. Serta membantu Berau menjadi penyangga IKN ke depan. Yang membutuhkan konsep dan program yang benar-benar jelas.
“Seorang Gubernur Kaltim Isran Noor saat awal menjabat pernah memberikan kucuran anggaran untuk Berau mencapai Rp 300 miliar. Bahkan di akhir masa jabatannya untuk peningkatan akses jalan ke pesisir sebanyak Rp 500 miliar,” terangnya.
Diharapkan ke depan dengan adanya pembangunan akses jalan tersebut bisa membawa perubahan dan mendatangkan banyak wisatawan untuk berkunjung ke Berau. Tentunya itu menjadi tupoksi pariwisata, pihaknya sebagai wakil rakyat akan mendukung dan mengesahkan anggaran jika memang digunakan untuk kemajuan Bumi Batiwakkal.
“Salah satu yang bisa dilakukan yakni peningkatan SDM. Misalnya pelatihan guide atau menyiapkan peta wisata di bandara,” paparnya.
“Bisa juga membuka lapangan pekerjaan, misal nanti di Derawan atau Maratua dibuka UPTD DLHK di sana. Atau bisa juga menyiapkan kelompok sadar wisata (Pokdarwis),” urainya. (Adv/Mnz)
Pewarta: Amnil Izza
Editor: Irfan