SAMARINDA – Kota Samarinda mencatatkan tingkat partisipasi terendah dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 dibandingkan dengan 9 kabupaten/kota lainnya di Kalimantan Timur. Tingkat partisipasi pemilih di Samarinda hanya mencapai 58 persen, jauh di bawah daerah lain yang mencapai 70-80 persen.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda, Firman Hidayat, menyebut rendahnya tingkat partisipasi ini dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang besar.
“Terendah dalam persentase tidak masalah, karena jumlah pemilih se-Samarinda memang lebih banyak dibandingkan daerah lain,” jelasnya dalam wawancara di Hotel Puri Senyiur, Samarinda, Selasa (21/1/2025).
Firman mencontohkan Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), yang memiliki tingkat partisipasi hingga 80 persen, namun jumlah penduduknya hanya sekitar 20 ribu jiwa.
“Satu kabupaten Mahulu TPS-nya jauh lebih sedikit dibandingkan Kelurahan Sungai Pinang Dalam di Samarinda,” ujarnya.
Firman juga menggarisbawahi bahwa mobilitas penduduk di Samarinda cukup tinggi, sehingga sulit untuk mencapai partisipasi maksimal. Faktor lain yang memengaruhi adalah keberadaan warga ber-KTP Samarinda yang tidak lagi tinggal di kota tersebut.
“Contohnya, ada kecamatan dengan penduduk tercatat 9.000 orang, tapi yang benar-benar tinggal di sana hanya sekitar 7.000-an,” tambahnya.
Kondisi Pilkada dengan hanya satu pasangan calon melawan kotak kosong juga menjadi tantangan tersendiri dalam meningkatkan partisipasi pemilih.
Meskipun tingkat partisipasi rendah, Firman menekankan bahwa Pilkada di Samarinda berlangsung aman dan lancar. Dalam acara Evaluasi Kinerja Badan Adhoc Pilkada yang digelar di Hotel Puri Senyiur, ia menyebut logistik, anggaran, dan pengadaan berjalan tanpa hambatan.
“Kami sudah maksimal, baik dari sisi logistik maupun pemahaman tim melalui Bimtek. Hanya ada beberapa keluhan terkait honor dan jadwal padat tanpa hari libur,” ujar Firman.
Dengan catatan ini, KPU Samarinda akan terus berupaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat pada pemilu berikutnya.
Pewarta: K. Irul Umam
Editor: Agus Susanto
