BONTANG – Anggota DPRD Kota Bontang, Heri Keswanto, mendesak pemerintah untuk meningkatkan insentif bagi kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Posyandu, yang menurutnya telah menjadi garda terdepan dalam menjalankan program sosial dan kesehatan di masyarakat. Ia menegaskan, insentif sebesar Rp300 ribu per bulan yang saat ini diterima oleh para kader masih belum sepadan dengan kontribusi signifikan mereka di lapangan.
“Para kader PKK dan Posyandu adalah ujung tombak pemerintah dalam mendukung kesehatan masyarakat, dari pemantauan gizi anak hingga upaya pencegahan stunting. Mereka berperan sebagai garda depan program sosial yang langsung menyentuh masyarakat,” ujar Heri dalam forum lintas sektor yang diadakan di Kantor Camat Bontang Selatan.
Heri menambahkan, kontribusi para kader ini sangat berharga dan sudah saatnya diapresiasi lebih tinggi melalui peningkatan insentif. Dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bontang yang mencapai Rp3,3 triliun, Heri meyakini bahwa peningkatan insentif bagi para kader PKK dan Posyandu sangat mungkin untuk direalisasikan. “Dengan APBD sebesar itu, saya yakin anggaran kita mampu mendukung kenaikan insentif. Ini soal apresiasi dan dukungan bagi mereka yang berada di garda depan,” tegasnya.
Meski wacana kenaikan insentif ini sudah beberapa kali mengemuka, Heri menyatakan akan membawa isu ini ke dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bontang agar pembahasannya lebih mendalam. Ia berharap, dengan kenaikan insentif ini, para kader akan semakin termotivasi untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka dalam berbagai program sosial, terutama yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kader PKK dan Posyandu ini perannya sangat vital. Pemerintah harus menunjukkan kepedulian nyata melalui peningkatan insentif yang layak. Kita harus mendukung mereka sebagai garda depan dalam program sosial yang langsung dirasakan masyarakat,” pungkasnya.
Dengan adanya dukungan dari Heri Keswanto, diharapkan wacana kenaikan insentif ini dapat segera menjadi kenyataan. Para kader PKK dan Posyandu yang selama ini menjadi ujung tombak dalam membantu masyarakat diharapkan bisa mendapatkan apresiasi yang sepadan dengan peran penting yang mereka emban. (adv)
