BONTANG – Berlokasi di Hotel Andika, pada Sabtu (28/10/2023), proses sosialisasi penyelenggaraan pembangunan ketahanan keluarga wilayah VI Kota Bontang, digelar oleh anggota DPRD Provinsi Kaltim, Abdul Kadir Tappa.
Menurutnya, landasan dari sosialisasi ini adalah banyaknya faktor yang memicu retaknya ketahanan keluarga. Salah satunya, penyalahgunaan narkoba yang berada dekat lingkungan kelaurga
“Saya mengajak semuanya berupaya memelihara keutuhan keluarga, menjaga harmoni dalam keluarga, dan sebisa mungkin menghindari masalah-masalah yang dapat menghancurkan keluarga, seperti penyalahgunaan narkoba,” paparnya.
Dalam banyak kasus, anak-anak menjadi pecandu, pengguna, atau bahkan pengedar narkoba, terutama jika mereka tumbuh dalam lingkungan yang mendukung penyalahgunaan narkoba.
Salah satu penyebab permasalahan keluarga adalah pecahnya hubungan keluarga atau perpisahan orang tua.
“Individu yang terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba seringkali karena konflik keluarga atau masalah-masalah dalam lingkungan keluarganya. Itulah yang mendorong mereka untuk menggunakan narkoba,” jelasnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendengarkan aspirasi masyarakat sebagai garda terdepan dalam pembentukan ketahanan keluarga yang akan diformulasikan dalam Peraturan Daerah (Perda).
Perda ini nantinya menjadi panduan pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kesadaran serta tanggung jawab keluarga, masyarakat, dan dunia usaha dalam menciptakan dan memaksimalkan kekuatan serta ketangguhan keluarga.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) dihadirkan sebagai pemateri. Ia menjelaskan tentang pelaksanaan pembangunan ketahanan keluarga. Sedangkan pemateri kedua, Kepala KUA Bontang Utara Hartono.
Dalam paparannya, Srie Mariyatini mengatakan bahwa keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, orang tua dan anak, atau bahkan ayah dan anak, atau ibu dan anak.
“Pelaksanaan ketahanan keluarga melibatkan pemerintah daerah, keluarga, masyarakat, dan dunia usaha. Keempat komponen ini saling terkait dalam menciptakan ketahanan keluarga, dan masing-masing memiliki peran penting,” ungkapnya.
Ketahanan keluarga adalah kondisi dinamis di mana sebuah keluarga memiliki kekuatan dan ketangguhan, termasuk dalam aspek fisik, material, psikologis, mental, spiritual, yang memungkinkannya untuk hidup mandiri dan mengembangkan diri. Keluarga yang kokoh mampu menciptakan harmoni dalam meningkatkan kesejahteraan fisik dan kebahagiaan batin.
“Keluarga tanpa pondasi yang kuat akan rapuh dan rentan, terutama ketika terlibat dalam masalah narkoba. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bagaimana membangun pondasi keluarga sebelum membentuk keluarga sendiri. Kekuatan iman sangat penting sebagai pondasi paling kokoh dalam membentengi keluarga dari narkoba,” jelasnya. (Adv/dprdkaltim)