BALIKPAPAN – Kasus seorang wanita tewas gantung diri berinisial VR (19) yang terjadi pada Jumat (5/5/2023) lalu, di salah satu rumah toko (ruko) di sekitar Tugu Beruang Madu, Balikpapan Selatan menyisakan tanda tanya bagi pihak keluarga.
Ayah korban, Kusrin mengatakan, pihak keluarga merasa pesimistis dengan kenyataan bahwa VR nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Apalagi melihat posisi korban yang tidak benar-benar seperti gejala gantung diri.
“Saya sampai rumah sakit itu sempat melihat, posisinya sudah masuk kantung mayat. Nah, saat saya melihat itu, terdapat beberapa lebam,” ujar Kusrin, Senin (15/5/2023).
Kusrin menjelaskan, beberapa lebam yang terdapat di tubuh anaknya tersebar di rahang kiri, lengan, dan bagian perut. Dengan temuan ini, ia merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres terkait kematian anaknya. Namun, hingga saat ini, penyebab kematian anaknya masih menjadi misteri. “Belum ada hasil dari pihak kepolisian sampai hari ini,” jelasnya.
Sementara itu, Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) PDI Perjuangan Balikpapan menyatakan akan mengawal kasus ini hingga penyebab kematian korban terungkap.
Kuasa hukum BBHAR, Hendrik Kalalembang mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai penyebab kematian korban.
“Tidak ada kejelasan mengenainya. Melihat posisi korban yang bertumpu di lantai, tampaknya sulit dipercaya bahwa itu adalah bunuh diri,” ujarnya saat mendampingi ayah korban.
Hendrik menambahkan bahwa tidak ada indikasi korban mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Hal ini terlihat dari posisi mata korban yang terpejam, lidah yang tidak menjulur, dan adanya lebam di beberapa anggota tubuh.
“Dugaan kami adalah korban mengalami penganiayaan dan kemudian meninggal, kemudian baru digantung,” jelasnya.
Di samping itu, dia juga menyayangkan bahwa garis polisi atau police line telah dicabut dari tempat kejadian perkara tanpa adanya penetapan tersangka.
“Tetapi mengapa tidak ada kejelasan yang diberikan kepada keluarga korban?” tegasnya.
Hendrik berharap agar pihak kepolisian dapat mengusut pihak yang bertanggung jawab atas kematian korban. Setidaknya, memberikan penjelasan kepada keluarga yang sedang dilanda kecemasan setelah kejadian tersebut.
Sementara itu, Kanit Jatanras Satreskrim Polresta Balikpapan, Ipda Wempy Ardenta sempat mengatakan belum bisa mengungkap apakah ada kejanggalan dalam kematian korban.
“Kami belum berani menyimpulkan, masih dalam tahap penyelidikan. Nanti hasilnya apa, akan kami sampaikan,” ujarnya.
Pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik di Surabaya. “Masih menunggu hasil dari Laboratorium Forensik Surabaya, mas,” tambahnya.
Seperti dilaporkan sebelumnya, VR ditemukan tidak bernyawa dengan posisi leher tergantung di sebuah ruko di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Balikpapan Selatan, Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (5/5/2023).
Jasad VR ditemukan di lantai 4 bangunan ruko yang menghadap ke Tugu Beruang Madu. Temuan ini menghebohkan warga setempat dan diperkirakan terjadi sekitar pukul 17.50 WITA. (Bom)