spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kekurangan Buruh Tani, DTPHP Kutim Andalkan Modernisasi Alat Pertanian

SANGATTA – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus berupaya mengatasi tantangan kekurangan tenaga kerja di sektor pertanian. Salah satu solusi yang diterapkan yakni modernisasi alat pertanian guna meningkatkan produktivitas petani di tengah keterbatasan buruh tani.

Kepala Bidang Tanaman Pangan DTPHP Kutai Timur, Dessy Wahyu Fitrisia, mengungkapkan semakin berkurangnya minat generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian menyebabkan penurunan jumlah tenaga kerja.

“Kami melihat modernisasi pertanian menjadi solusi utama. Dengan penggunaan alat-alat pertanian modern, petani dapat bekerja lebih efisien tanpa bergantung sepenuhnya pada tenaga kerja manual,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (20/2/2025).

Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah akan memperbanyak penggunaan alat dan mesin pertanian. Salah satu langkah yang telah dilakukan adalah menempatkan alat panen modern seperti ‘combine harvester’ di wilayah Long Mesangat.

Dengan alat ini, pekerjaan panen dapat dilakukan lebih cepat dan mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual.
Selain itu, pemerintah akan menambah bantuan traktor roda empat untuk pengolahan lahan.

“Selama ini kalau pakai hand tractor roda dua, kita butuh tiga sampai empat hari untuk mengolah lahan untuk satu hektare saja. Tapi kalau menggunakan hand tractor roda empat, untuk satu hektare lahan hanya memakan waktu cukup tiga jam saja,” jelasnya.

Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan memungkinkan petani melakukan tanam serentak yang berdampak positif pada pengendalian hama.

“Kami akan memodernisasi alat pertanian, karena sektor ini mengalami keterbatasan tenaga kerja. Banyak orang lebih memilih bekerja di perusahaan atau perkebunan sawit dari pada bertani,” lanjutnya.

Sebagai langkah modernisasi lainnya, ia menyebut pihaknya berencana memberikan drone pertanian. Drone ini disebut memiliki dua fungsi utama yakni untuk pemupukan dan pengendalian hama.

“Kita akan suport drone untuk daerah-daerah sentra dulu yang memiliki luas lahan di atas 300 hektare,” pungkasnya.

Dengan modernisasi pertanian, diharapkan sektor pertanian di Kutim tetap produktif meskipun jumlah buruh tani semakin berkurang. DTPHP Kutim akan terus berinovasi dalam menciptakan kebijakan yang mendukung keberlanjutan pertanian di daerah tersebut.

Pewarta: Ramlah
Editor: Yahya Yabo

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

INFO GRAFIS