PPU – Ketua DPRD Penajam Paser Utara (PPU) Syahrudin M Noor merespons positif upaya melanjutkan proyek Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah. Khususnya jika adanya pembangunan tersebut ada di wilayah Kecamatan Waru.
Seperti diketahui, Pemkab PPU melalu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU menggagas adanya SPA Sampah di PPU. Itu sebagai upaya mobilisasi pengelolaan sampah yang baik di Benuo Taka.
Program itu diinisiasi sejak 2020 silam. Sebelumnya lokasi fokus berdirinya SPA Sampah berada di Desa Sesulu, Waru. Namun belakangan ada perubahan lokasi menjadi di Kelurahan Waru.
“Sebenarnya belum ada kepastian lokasi SPA juga. Artinya setelah pemberitaan yang pertama itu kan katanya warga Sesulu tidak menolak, hanya kurang sosialisasi. Kalau memang itu kondisinya ya disosialisasikan saja lagi. Suruh perangkat desa yang sosialisasikan,” kata Syahrudin, Sabtu (6/5/2023).
Kendari begitu, ia menyebut tidak ada masalah jika warga Sesulu bersikeras dengan sikapnya. Maka, kata Syahrudin sebaiknya proyek tersebut dipindahkan ke lokasi lain.
“Sebenarnya adanya SPA ini sangat besar manfaatnya. Nilai ekonominya juga ada. Kan ada sampah pilahan yang bisa diolah, ada sampah kering. Hanya sisa-sisanya saja yang dibuang,” katanya.
Menurutnya, masyarakat Sesulu belum memahami potensi ekonomi dari daur ulang sampah yang ternyata bisa menghasilkan keuntungan. Meski begitu, keberadaan SPA Sampah yang masih berada di wilayah kecamatan yang sama diyakini masih akan memberikan multiflyer effect untuk sekitarnya.
“Kalau penilaiannya hanya dari satu sisi saja, misalnya bau, ya tidak ada masalah juga. Tinggal dipindahkan lokasi SPA,” sebut Syahrudin.
Ia berharap proyek SPA dapat direalisasikan tahun ini. Dalam hal ini pula, Syahrudin mengajak serta masyarakat untuk memberikan dukungan tehradap program ini.
“Karena tidak mungkin lagi kami membiayai itu tahun berikutnya. Kalau ini memang tidak bisa tereksekusi anggarannya, saya mengganggap pemerintah gagal melaksanakan programnya,” pungkasnya. (SBK)