Catatan: Hady Saparudin – Ketua DPW Rumah Keluarga Bersama Kaltim
PILKADA SAMARINDA – sudah di depan mata. Bakal calon yang sudah ditetapkan, berusaha menggaet simpati dan dukungan Masyarakat.
Momen pilkada ini bagi masyarakat Kota Samarinda sangat penting untuk menentukan pucuk pimpinan Pemerintah Kota Samarinda dan arah pembangunan 5 tahun kedepan.
Namun, ada yang menarik dalam pilkada Samarinda dalam pemilu serentak 2024 ini. Tidak satu partai politikpun yang mau mengusung bakal calon dari masing-masing kader partai politik.
Makin mendekati hari pendaftaran yang dijadwalkan pada 27-29 agustus malah partai politik beramai-ramai untuk bergabung dalam koalisi besar incumbent yang sudah menentukan bakal calon Walikota Samarinda dan bakal calon Wakil Walikota Samarinda yaitu Andi Harun yang kali ini berpasangan dengan Saefuddin Zuhri Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur 3 periode.
Berbeda dengan koalisi-koalisi besar di daerah lain dimana koalisi terbentuk atas restu dari petinggi-petinggi partai politik di tingkat pusat, di Kota Samarinda justru koalisi besar terbentuk atas keinginan Masyarakat yang mayoritas setuju untuk Pemerintahan tetap dilanjutkan dengan Walikota yang sama.
Bahkan hampir seluruh Masyarakat di Kota Samarinda merasa puas atas kinerja Walikota saat ini dalam membangun Kota Samarinda yang dirasa sudah cukup berhasil dan harus terus dilanjutkan.
Hal tersebut tercermin dari beberapa hasil survey dan Tingkat kepuasan Masyarakat Kota Samarinda terhadap pemimpinnya.
Pada survei dari LSI Denny JA misalnya, Tingkat kepuasan akan kepemimpinan Andi Harun mencapai 96,4% sehingga ada sekitar 88,4% Masyarakat ingin kepemimpinan Andi Harun terus dilanjutkan.
Tingkat kepuasan tertinggi adalah Andi Harun dirasa mampu memecahkan masalah yang ada di Kota Samarinda, terang saja 20 tahun terakhir pemerintah dirasa gagal dalam hal penertiban dan relokasi bangunan di bantaran sungai karang mumus.
Tapi semenjak kepemimpinan Walikota saat ini sudah hampir 80% hal tersebut diselesaikan, hanya tersisa sedikit yang hanya terkendala waktu dan anggaran.
Juga masalah premanisme, selama ini Pemerintah terkesan abai akan maraknya premanisme yang ada di Kota Samarinda, tetapi selama kepemimpinan Andi Harun premanisme, termasuk jukir liar diberantas tuntas tanpa pandang bulu, hal itu semata membuktikan keseriusan Pemerintah Kota Samarinda untuk membuat Kota ini nyaman untuk dihuni.
Selain itu mayoritas ingin program-program yang sudah berjalan terus dilanjutkan sama seperti sebelumnya. Survei dari SeMART Politica juga mengeluarkan data yang sama, Dimana Walikota incumbent memiliki elektabilitas 86,4% Dimana hasil ini meninggalkan jauh calon-calon lainnya seperti Barkati dan Rusmadi.
Dari beberapa hasil itulah yang mungkin menjadi pertimbangan utama partai-partai politik bisa mengikuti kehendak Masyarakat untuk bersama-sama melanjutkan pemerintahan Bersama Andi Harun dan Saefuddin Zuhri untuk Samarinda 5 tahun kedepan.
Padahal bisa saja Golkar, PDIP bahkan PKS menentukan calonnya sendiri tanpa harus berkoalisi, tetapi Kembali lagi ke kehendak Masyarakat itu sendiri. Bisa jadi konstituen-konstituen mereka masing-masingpun juga menginginkan hal yang sama sehingga tidak ada pilihan lain selain bergabung ke pertahana.
Dengan hanya 1 pasangan calon KPU Kota Samarinda Kembali membuka pendaftaran bagi partai yang ingin mengusungkan calon sendiri, bahkan partai yang sudah menyatakan dukunganpun diperbolehkan menarik berkas jika ada perubahan.
Tetapi melihat trend yang ada, sepertinya partai-partai politik tetap pada pendiriannya untuk Bersama-sama dengan keinginan mayoritas Masyarakat Samarinda untuk pemerintahan saat ini dapat terus dilanjutkan.
Tugas Samarinda kedepan cukup berat. Perlu kekuatan besar agar bisa terus Bersama-sama membangun Kota Samarinda. Terlebih Samarinda dan Balikpapan masuk di dalam konsep kota penunjang IKN, yang dimana akan ada lingkaran daerah baru “seperti jabodetabek” di Jakarta.
Samarinda dan Balikpapan akan menjadi bagian penting untuk suksesnya IKN kedepan. Samarinda dan Balikpapan akan dibuat menjadi Kota Megapolitan diluar jawa untuk bisa menjadi tulang punggung IKN. (*)