spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kutim Dukung Tanggulangi Kemiskinan Kaltim Hingga Nol Persen

SAMARINDA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) hadir dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kelengkapan Data Kemiskinan Ekstrim tingkat Kalimantan Timur (Kaltim) yang diadakan di Ruang Rapat Tepian II Lantai 2 Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (19/1/2024) lalu.

Dalam rakor tersebut, Asisten Pemkesra Seskab Kutim Poniso Suryo Renggono hadir mewakili Bupati, disertai oleh Kepala Bappeda Kutim Novian Noor dan Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial (Dinsos) Budi Mulia.

Rakor ini dipimpin oleh Asisten Pemkesra Sesprov Kaltim M Syirajuddin dan dihadiri oleh seluruh Pemkab dan Pemkot di Kaltim. Terdapat tiga narasumber dalam rakor ini, yaitu Kepala Bappeda Kaltim, Kepala Dinas Sosial Kaltim, dan Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Kaltim. Rakor ini membahas Implementasi Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) di Kaltim dan diakhiri dengan diskusi seluruh peserta kabupaten dan kota.

Setelah mengikuti rakor, Asisten Pemkesra Seskab Kutim Poniso Suryo Renggono menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan upaya pemerintah dalam menekan tingkat kemiskinan ekstrim menjadi nol persen tahun 2024, khususnya di Kaltim.

“Penanganan kemiskinan ekstrim ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 4 Tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim. Pemkab Kutim akan melakukan verifikasi dan validasi data warga miskin ekstrim sebagai tindak lanjutnya,” tegasnya.

Selanjutnya, validasi dan verifikasi data miskin akan dimulai di Kecamatan Muara Bengkal dan Muara Ancalong pada Februari 2024. Program ini dilaksanakan oleh Dinsos dengan melibatkan pemerintah kecamatan dan desa. Dalam validasi ini, Dinsos akan bekerja sama dengan pihak desa dan kecamatan sebagai garda terdepan pemerintahan.

“Total 5 ribu KK warga miskin ekstrim di Kutim, terdapat 400 KK di Muara Bengkal dan lebih dari 500 KK di Muara Ancalong,” jelasnya.

Kemudian, dengan validasi dan verifikasi yang dilakukan, diharapkan jumlah warga miskin ekstrim di Kutim dapat berkurang secara signifikan hingga akhir tahun 2024.

“Pemkab Kutim berkomitmen untuk mengambil langkah dan program yang presisi setiap desa guna memastikan bantuan tepat sasaran,” tutup Poniso.(Rkt)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img