TENGGARONG – Kutai Kartanegara (Kukar) mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Terhitung sejak Januari hingga Agustus 2024, dengan lebih dari 100 laporan yang diterima. Hal ini diungkapkan oleh Kepala UPTD Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kukar, Faridah.
Dijelaskan oleh Faridah, menambahkan bahwa mereka terus melakukan pendampingan kepada para korban. Termasuk upaya untuk memulihkan kondisi psikologis para korban, yang saat ini rata-rata sudah berada di rumah keluarganya masing-masing.
Peningkatan jumlah laporan kekerasan ini dianggap sebagai indikasi bahwa masyarakat Kukar semakin sadar dan berani melaporkan tindakan kekerasan yang dialami oleh perempuan dan anak. Para korban maupun keluarga korban, sudah mengetahui kemana mereka harus melaporkan. Sehingga banyak kasus yang tercatat dan segera tertangani.
“Fenomena ini seperti gunung es, yang terlihat hanya sebagian, sementara yang tersembunyi mungkin lebih banyak,” tambahnya.
Unit pengaduan yang tersedia di Kukar juga menjadi salah satu faktor mengapa semakin banyak kasus yang terungkap. Masyarakat kini lebih paham mengenai langkah-langkah yang harus diambil, ketika mengalami atau menyaksikan kekerasan.
Peningkatan jumlah laporan ini diharapkan dapat diikuti dengan penanganan yang lebih baik, serta upaya pencegahan yang lebih efektif untuk meminimalisir kasus kekerasan di Kukar. (Adv)