BONTANG – Dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bontang kini memanfaatkan teknologi canggih Light Detection and Ranging (LIDAR) untuk memperoleh data spasial atau peta wilayah yang lebih akurat dan termutakhir. Teknologi ini diharapkan dapat memberikan pemetaan yang lebih detail mengenai kondisi bumi dan bangunan di wilayah Bontang, termasuk wilayah kepulauan yang selama ini sulit diakses.
Menurut Kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pendapatan Daerah (PEPD), Giri Agung Lubiantoro, pemanfaatan LIDAR telah dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama mencakup pengukuran sekitar 10.000 hektare di area perkotaan Bontang, sedangkan tahap kedua dilaksanakan di wilayah kepulauan dan perairan Kota Bontang, melibatkan pemetaan di beberapa pulau dan pemukiman pesisir.
“Pada tahap kedua ini, kami melakukan pemetaan di Pulau Gusung, pemukiman Melahing, Pulau Segajah, pemukiman Selangan, pemukiman Tihi Tihi, Pulau Kedindingan, dan Pulau Beras Basah,” ujar Giri.
Untuk melaksanakan pemetaan dengan teknologi LIDAR, Bapenda bekerja sama dengan Fakultas Geodesi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Tahap kedua pemetaan ini dilakukan selama dua hari dengan menggunakan drone yang dilengkapi sensor LIDAR, yang mampu memberikan gambaran topografi wilayah dengan presisi tinggi.
Program ini dialokasikan dengan anggaran sebesar Rp1,8 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan dibagi dalam dua tahap. Dengan data yang lebih akurat, Bapenda berharap dapat mendukung perencanaan pendapatan daerah secara lebih efektif, terutama dalam menentukan nilai objek pajak bumi dan bangunan secara lebih tepat.
“Dengan data yang lebih akurat dan mutakhir, kami optimis dapat mengoptimalkan PAD Kota Bontang. Teknologi ini memungkinkan kami untuk mendapatkan gambaran kondisi wilayah yang lebih detail, sehingga penarikan pajak dapat dilakukan secara lebih adil dan terukur,” tambah Giri.
Program pemetaan dengan LIDAR ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi pemerintah daerah lainnya dalam meningkatkan akurasi pendataan dan pendapatan daerah melalui inovasi teknologi. Selain itu, data yang dihasilkan akan membantu dalam perencanaan pembangunan yang lebih terarah dan sesuai dengan kondisi aktual di lapangan. (adv/rm)