JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menginformasikan bahwa ada 25 orang yang diamankan saat operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil.
Di antara mereka yang diamankan, terdapat beberapa pejabat strategis di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti serta pihak swasta yang terlibat dalam kasus ini. “Sejauh ini, tim KPK telah menangkap 25 orang,” ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, melalui keterangan resminya pada hari Jumat (7/4).
“Termasuk Bupati, Sekretaris Daerah, kepala dinas dan badan, kepala bidang, dan pejabat lainnya di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti serta ajudan Bupati dan pihak swasta,” tambahnya.
“Tim KPK masih terus melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan dari para terperiksa,” lanjut Ali.
Pernyataan Ali menegaskan bahwa banyak pejabat strategis dan pihak swasta yang terlibat dalam OTT Bupati Meranti.
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan bahwa Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil, diduga terlibat dalam kasus penerimaan suap terkait pengadaan jasa umrah.
“Kami menemukan bukti penerimaan suap dalam pengadaan jasa umrah. Kami masih memperdalam kasus ini,” kata Nurul Ghufron melalui pesan singkat pada hari Jumat (7/4).
Menurut Ghufron, skema yang digunakan Adil adalah memotong Uang Persediaan dan Ganti Uang Persediaan sebesar lima hingga sepuluh persen.
“Pemotongan Uang Persediaan dan Ganti Uang Persediaan (UP dan GUP). Dipotong 5 – 10 persen,” jelas Ghufron.
Pada sore hari itu juga, seluruh pihak yang tertangkap direncanakan akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
“Semua pihak yang tertangkap tiba di Jakarta sore ini. Estimasinya antara jam 16.00 atau 17.00 WIB,” kata Ali Fikri. (CNN/RM)